Semarang (ANTARA) - Universitas Harapan Bangsa (UHB) Purwokerto bersama Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Dikti untuk tahun anggaran 2024 dengan tema Implementasi Aplikasi ByeTB untuk Deteksi Dini Tuberkulosis melalui Pemberdayaan Kader di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.

Kegiatan yang dipimpin Ikit Netra Wirakhmi, SST., S.Kep., Ns., M.Kes, Dosen Prodi Keperawatan Program Sarjana Universitas Harapan Bangsa dan beranggotakan Dr. Iwan Purnawan, S.Kep., Ns., M.Kep, Dosen Jurusan Keperawatan Fikes Unsoed, serta Raden Bagus Bambang S., M.Kom, Dosen Prodi Teknik Informasi UHB tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan kader kesehatan dalam mendeteksi dini kasus Tuberkulosis (TB) di masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi.

"Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan kader kesehatan dalam melakukan pendataan dan pemantauan gejala TB di lingkungan masyarakat," kata Ikit Netra Wirakhmi yang merupakan Ketua Pelaksana Kegiatan.

Ikit menjelaskan kegiatan pertama dilaksanakan pada Sabtu, 20 Juli 2024, berupa penyuluhan yang mengupas materi mengenai deteksi dini TB, stigma masyarakat terhadap penyakit TB, dan komunikasi efektif untuk kader. 

"Penyuluhan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada kader terkait pentingnya peran mereka dalam mendeteksi dini dan memerangi stigma di masyarakat," kata Ikit.

Kegiatan kedua, lanjut Ikit, dilaksanakan pada Sabtu, 7 September 2024, berupa sosialisasi dan pelatihan Aplikasi ByeTB. Pelatihan diikuti 10 kader TB dari Kecamatan Kedungbanteng. Selama pelatihan, para kader antusias dan bersemangat dalam mempelajari penggunaan aplikasi tersebut. Hadir juga dalam kesempatan itu Kepala Puskesmas Kedungbanteng drg. Maya Widiasesanti dan Operator TB Puskesmas Kedungbanteng Bapak Ns., Pramono., S.Kep.

"Partisipasi aktif para kader sangat penting untuk keberhasilan program ini. Kami berharap, melalui aplikasi ByeTB, deteksi dini kasus TB di Banyumas dapat dilakukan lebih cepat dan akurat," kata Ikit.

Menurut Ikit, seluruh kegiatan berjalan lancar dan mendapat respon positif dari para peserta. Para kader mengaku mendapatkan pengetahuan baru dan siap untuk mengimplementasikan aplikasi ByeTB dalam kegiatan sehari-hari mereka. 

"Kami berharap program dapat menjadi contoh sukses kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui teknologi," kata Ikit.

Adanya kegiatan tersebut, tambah Ikit, diharapkan angka deteksi dini TB di Kecamatan Kedungbanteng meningkat, sehingga penanganan dan pencegahan penyebaran TB di Kabupaten Banyumas dapat dilakukan lebih efektif.