Kalimantan Timur targetkan lima emas dari Boccia
Senin, 7 Oktober 2024 18:14 WIB
Pertandingan Boccia di GOR FKOR UNS Solo, Jawa Tengah, Senin (7/10/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Kontingen dari Kalimantan Timur menargetkan meraih lima emas dari cabang olahraga Boccia pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 di GOR Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS Surakarta, Jawa Tengah.
Pelatih Boccia Kontingen Kalimantan Timur Muhammad Adiyaksa Putra di Solo, Jawa Tengah, Senin, mengatakan pada Peparnas kali ini membawa sepuluh atlet.
"Kalau mengenai permainan sebetulnya sama saja dengan kontingen lain, hanya di strateginya saja," katanya.
Selain itu, hasil permainan tergantung dari kesiapan dan strategi para pemainnya.
"Kalau persaingan memang ketat, tergantung siapa yang dilawan. Yang pasti kami optimistis," katanya.
Sementara itu, Pelatih Boccia Kontingen Papua Barat Arnold Ruben Epaa mengatakan Peparnas kali ini menjadi pengalaman belajar bagi para atlet maupun kontingen.
"Ini juga bagian dari persiapan kami agar siap pada Peparnas empat tahun mendatang," katanya.
Ia juga mengapresiasi Peparnas saat ini tidak lagi hanya dijadikan sebagai olahraga rekreasi tetapi lebih merujuk pada prestasi.
"Ini untuk membina anak-anak kami ke depan. Harapannya ada atlet Boccia dari Papua Barat yang berhasil masuk ke pelatnas," katanya.
Senada, atlet Boccia dari Provinsi Jawa Tengah Gischa Zayana mengatakan Peparnas juga bagus untuk regenerasi.
"Perkembangannya saat ini lumayan. Kayaknya kalau dilatih lebih lama lagi mereka akan makin baik. Biasanya ajang seperti ini juga untuk mencari regenerasi selanjutnya," katanya.
Ia berpesan kepada para atlet baru untuk tidak perlu minder atau takut pada lawan.
"Nggak usah takut musuhnya siapa saja. Semangat saja, latihan terus, kalau ada rejekinya pasti bisa," katanya.
Baca juga: Para-bulu tangkis pertandingkan kelas standing di hari pertama
Pelatih Boccia Kontingen Kalimantan Timur Muhammad Adiyaksa Putra di Solo, Jawa Tengah, Senin, mengatakan pada Peparnas kali ini membawa sepuluh atlet.
"Kalau mengenai permainan sebetulnya sama saja dengan kontingen lain, hanya di strateginya saja," katanya.
Selain itu, hasil permainan tergantung dari kesiapan dan strategi para pemainnya.
"Kalau persaingan memang ketat, tergantung siapa yang dilawan. Yang pasti kami optimistis," katanya.
Sementara itu, Pelatih Boccia Kontingen Papua Barat Arnold Ruben Epaa mengatakan Peparnas kali ini menjadi pengalaman belajar bagi para atlet maupun kontingen.
"Ini juga bagian dari persiapan kami agar siap pada Peparnas empat tahun mendatang," katanya.
Ia juga mengapresiasi Peparnas saat ini tidak lagi hanya dijadikan sebagai olahraga rekreasi tetapi lebih merujuk pada prestasi.
"Ini untuk membina anak-anak kami ke depan. Harapannya ada atlet Boccia dari Papua Barat yang berhasil masuk ke pelatnas," katanya.
Senada, atlet Boccia dari Provinsi Jawa Tengah Gischa Zayana mengatakan Peparnas juga bagus untuk regenerasi.
"Perkembangannya saat ini lumayan. Kayaknya kalau dilatih lebih lama lagi mereka akan makin baik. Biasanya ajang seperti ini juga untuk mencari regenerasi selanjutnya," katanya.
Ia berpesan kepada para atlet baru untuk tidak perlu minder atau takut pada lawan.
"Nggak usah takut musuhnya siapa saja. Semangat saja, latihan terus, kalau ada rejekinya pasti bisa," katanya.
Baca juga: Para-bulu tangkis pertandingkan kelas standing di hari pertama
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Laporan dari Hangzhou, boccia Indonesia menang di laga pembuka kualifikasi grup
21 October 2023 22:57 WIB, 2023