Bulog Tegal jamin stok beras mencukupi kebutuhan hingga Januari 2025
Rabu, 9 Oktober 2024 8:39 WIB
Gudang Bulog 606 Kandeman Kabupaten Batang mendistribusikan beras untu program bantuan pangan di Batang, Senin (7/10/2024). (ANTARA/Kutnadi)
Batang (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Tegal, Jawa Tengah, menjamin ketersediaan beras yang tersimpan di gudang sebanyak 30 ribu ton, masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Januari 2025.
Pimpinan Bulog Cabang Tegal Anna Marianofa di Batang, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pengadaan beras petani dengan mengacu pada Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp11 ribu per kilogram hingga sampai di gudang.
"(Stok beras) masih cukup aman dan saya perkirakan mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat hingga empat bulan ke depan atau Januari 2025," katanya.
Menurut dia, untuk harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp7.400 per kilogram dan estimasi mampu menyerap 500 ton setara beras per bulan.
"Dengan kemampuan penyerapan tersebut, kami optimistis ketersediaan beras hingga awal 2025 tetap terjaga. Kami pastikan stok aman dan masyarakat tak perlu khawatir terkait ketersediaan beras," katanya.
Terkait dengan pendistribusian bantuan pangan, kata dia, pihaknya telah mendistribusikan 7.370 ton beras kepada warga miskin yang berada di tujuh kabupaten/kota eks-Keresidenan Pekalongan selama 2024.
Bantuan pangan 7.370 ton beras itu didistribusikan kepada wajib penerima di eks-Keresidenan Pekalongan meliputi Kabupaten/Kota Tegal, Brebes, Slawi, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang.
Sedangkan untuk penyaluran bantuan pangan di wilayah Kabupaten Batang hingga tahap ketiga ini, kata dia, mencapai sekitar 829 ton.
Ia berharap penyaluran bantuan pangan yang didistribusikan secara bertahap tersebut bisa tepat sasaran dan selesai pada 15 Oktober 2024.
"Setiap penerima bantuan pangan ini mendapatkan jatah 10 kilogram," kata Anna Marianofa.
Baca juga: Bulog Banyumas kembali serap gabah hasil panen petani
Pimpinan Bulog Cabang Tegal Anna Marianofa di Batang, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pengadaan beras petani dengan mengacu pada Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp11 ribu per kilogram hingga sampai di gudang.
"(Stok beras) masih cukup aman dan saya perkirakan mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat hingga empat bulan ke depan atau Januari 2025," katanya.
Menurut dia, untuk harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp7.400 per kilogram dan estimasi mampu menyerap 500 ton setara beras per bulan.
"Dengan kemampuan penyerapan tersebut, kami optimistis ketersediaan beras hingga awal 2025 tetap terjaga. Kami pastikan stok aman dan masyarakat tak perlu khawatir terkait ketersediaan beras," katanya.
Terkait dengan pendistribusian bantuan pangan, kata dia, pihaknya telah mendistribusikan 7.370 ton beras kepada warga miskin yang berada di tujuh kabupaten/kota eks-Keresidenan Pekalongan selama 2024.
Bantuan pangan 7.370 ton beras itu didistribusikan kepada wajib penerima di eks-Keresidenan Pekalongan meliputi Kabupaten/Kota Tegal, Brebes, Slawi, Pemalang, Kabupaten/Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang.
Sedangkan untuk penyaluran bantuan pangan di wilayah Kabupaten Batang hingga tahap ketiga ini, kata dia, mencapai sekitar 829 ton.
Ia berharap penyaluran bantuan pangan yang didistribusikan secara bertahap tersebut bisa tepat sasaran dan selesai pada 15 Oktober 2024.
"Setiap penerima bantuan pangan ini mendapatkan jatah 10 kilogram," kata Anna Marianofa.
Baca juga: Bulog Banyumas kembali serap gabah hasil panen petani
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024