Solo (ANTARA) - Pengembang perumahan premium Menara Santosa menangkap peluang pasar di Solo Raya, Jawa Tengah menyusul tingginya kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. 

Founder dan CEO PT Menara Santosa Herman Santosa di sela peletakan batu pertama pembangunan perumahan Pondok Indah Townhouse di Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan untuk pasar properti di tahun depan akan lebih menantang. 

Menurut dia, hal itu tidak lepas karena pergantian pemerintahan baru sehingga berdampak pada penyesuaian kebijakan bagi sektor ekonomi, termasuk bisnis properti. 

"Karena belum tahu regulasi di pemerintahan baru akan seperti apa dan perkembangan ekonomi bagaimana," katanya. 

Meski demikian, ia percaya kebijakan pemerintah akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di dalam negeri. 

"Tidak mungkin membiarkan begitu saja. Saya perkirakan pertengahan tahun 2025 sudah mulai berjalan dan kita baru bisa menikmati di tahun 2026," katanya. 

Sementara itu, untuk menjawab kebutuhan pasar tersebut, pada proyek rumah premium ini ia membuat hunian di harga mulai dari Rp600 juta dengan angsuran mulai dari Rp3-4 juta/bulan. 

"Kami fokus di perumahan seri premium di bawah Rp1 miliar, ya karena kami melihat ini lagi pergantian pemerintahan. Kami belum tahu nanti government ini punya rules-nya seperti apa, karena kadang beda menteri beda kebijakan," katanya. 

Ia mengatakan pada proyek kali ini ada sekitar 100 unit rumah yang akan dibangun di Pondok Indah Townhouse dengan luas tanah mulai 60-120 m2. Rumah tersebut nantinya akan dibangun dengan konsep modern, mulai dari satu lantai hingga dua lantai. 

Pihaknya juga menyediakan fasilitas umum, di antaranya kolam renang dan farm house.