Solo (ANTARA) - Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut Muhammadiyah bertugas mencerdaskan bangsa dengan berbasis Islam berkemajuan.

"Perjalanan kita sebagai bangsa masih jauh, tugas Muhammadiyah kepada masyarakat adalah mencerdaskan dengan pikiran yang maju. Itulah Islam berkemajuan," katanya pada Hari Jadi ke-66 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Ia mengatakan agama Islam membawa peradaban yang lebih maju atau disebut juga Islam berkemajuan.

"Oleh karena itu, kami pesan kepada UMS dan seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah bisa mengolah sedemikian rupa Islam yang berkemajuan," katanya.

Ia berharap Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) memiliki pembeda dari perguruan tinggi yang lain.

"Perbedaan itu memberikan sesuatu yang bersifat rahmat, misalnya mahasiswa selain pandai, pintar, memiliki keahlian, dan berilmu, tapi tetap punya jiwa iman Islam dan akhlak mulia," katanya.

Ia berharap dengan sumber daya yang dimiliki maka UMS dengan 43.000 mahasiswa bisa menjadi center of excellent atau pusat unggulan di Indonesia dan seluruh dunia.

"PTMA di seluruh Indonesia sudah punya Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai hal yang mendasar yang penting dan nilai yang melekat. Ini yang membedakan kita dari yang lain dan perbedaan ini memberikan sesuatu yang terbaik," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla, mengatakan tidak ada yang instan dalam pendidikan.

Ia mengapresiasi UMS memegang prinsip pendidikan yang berkemajuan.

"Pendidikan itu harus ditingkatkan terus-menerus untuk kemudian disebarkan. Dalam hal ini, universitas memegang amanah yang luar biasa untuk menuju kemajuan bangsa," katanya.