Semarang (ANTARA) - Telkomsel terus mengambil peran dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui program inisiatif CSR Telkomsel Jaga Bumi yang saat ini memasuki tahap kedua dengan penanaman 10.600 pohon mangrove.

VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel Saki H, dalam pernyataan di Semarang, Jumat, menyampaikan bahwa ribuan pohon itu merupakan konversi dari hasil donasi Telkomsel Poin dari pelanggan dan kontribusi perusahaan.

"Terima kasih atas partisipasi para pelanggan setia yang telah menukarkan Poin mereka untuk donasi pohon mangrove bersama Telkomsel," katanya.

Aktivitas tersebut merupakan hasil donasi Telkomsel Poin pelanggan dan kontribusi perusahaan yang sejalan dengan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara berkelanjutan di setiap proses bisnisnya.

"Inisiatif bersama ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga memastikan udara yang lebih bersih serta iklim dan lingkungan yang lebih sehat untuk generasi mendatang," katanya.

Ditanam di sejumlah kawasan konservasi Indonesia, kata dia, keseluruhan pohon mangrove Telkomsel Jaga Bumi diperkirakan akan menyerap karbon dioksida setara dengan 651,86 ton COe.

Ia menyebutkan lokasi penanaman mangrove tahap kedua  itu, yakni di Desa Wedung, Kabupaten Demak (2.000 pohon), Desa Pidodo Kulon, Kabupaten Kendal (2.000 pohon), Desa Mangunharjo, Kota Semarang (2.000 pohon).

Kemudian, sebanyak 1.000 pohon di Desa Ujungalang, Kabupaten Cilacap
3.000 pohon di Desa Patra Manggala, Kabupaten Tangerang, dan 600 pohon (Sabuk Hijau Nusantara) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset, yang dimulai sejak Desember 2022, kata dia, mengajak pelanggan menukarkan Telkomsel Poin menjadi donasi pohon melalui MyTelkomsel.

Hingga akhir Oktober 2024, para pelanggan telah menukarkan poin mereka lebih dari 109 ribu kali, dengan total lebih dari sembilan juta ooin terkumpul.

Selain itu, Telkomsel Jaga Bumi juga menggelar aksi Beach Clean-Up di area konservasi mangrove, sekaligus edukasi pengelolaan sampah berbahan plastik serta penciptaan produk "reusable" dan "sustainable".

Hingga saat ini, Telkomsel Jaga Bumi melalui program Waste Management telah mengolah 365 kg sampah plastik kartu perdana dan cangkang kartu SIM menjadi 75 ribu "pavement block", 45 ribu "phone holder", dan 10 ribu "trash bin".

"Telkomsel berkomitmen menghadirkan dampak lingkungan yang berkelanjutan melalui program Telkomsel Jaga Bumi. Kami ingin mendorong kolaborasi bersama masyarakat untuk menciptakan hari yang lebih baik dan masa depan yang lebih hijau bagi Indonesia," pungkas Saki.