Dema (ANTARA) - Petani bawang merah asal Desa Pasir, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menyatakan ketertarikan memproduksi bawang merah pasta sebagai salah satu solusi mengatasi fluktuasi harga jual saat panen.

"Saat musim panen, harga jual bawang merah memang cenderung turun, sehingga dengan adanya pembuatan produk berbahan bawang tentu bisa meningkatkan nilai jual," kata Luluk Asih Islamiyah, salah satu petani bawang merah asal Desa Pasir, Kabupaten Demak, Senin.

Bahkan, kata dia, harga jual bawang merah sempat turun sangat rendah, sehingga merugikan petani. Sedangkan hari ini, Senin (2/12) harga jual tingkat petani berkisar Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram.

Namun, kata dia lagi, dengan adanya pembuatan bawang pasta tentu menjadi alternatif produk untuk meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah.

Sebelumnya, ujar dia lagi, petani juga sudah membuat produk bawang merah goreng, namun pangsa pasarnya masih terbatas pasar lokal Demak.

"Mudah-mudahan dengan beralih ke bawang merah pasta bisa merambah pasar regional maupun nasional, karena selama ini bawang merah pasta pangsa pasarnya di kota-kota besar," ujarnya.

Ia berharap dukungan sejumlah pihak, terutama pemerintah untuk ikut memasarkan produk petani Desa Pasir, baik bawang pasta ketika sudah memproduksi maupun produk lainnya.

Ketertarikannya memproduksi bawang pasta, kata Luluk Asih Islamiyah yang juga Ketua Kelompok Wanita Tani Desa Pasir, setelah dirinya bersama anggota Kelompok Citra KWT Pitu-pitu Desa Pasir diajak Bank Indonesia melakukan studi banding ke Brebes untuk melihat perusahaan skala besar yang memproduksi bawang pasta.

Bawang pasta yang diproduksi perusahaan di Brebes tersebut, kata dia, dikemas ukuran kecil menggunakan aluminium foil.

Untuk memproduksi bawang merah pasta, kata dia, nantinya juga didukung tempat produksi, karena mendapatkan bantuan pembangunan gedungnya dari Bank Indonesia.

"Sementara yang masih kami produksi merupakan bawang goreng dengan berbagai ukuran dan kualitas bawangnya," ujarnya.

Untuk harga jualnya, kata dia, untuk kemasan ekonomis yang dijual ke pasar-pasar sebesar Rp80.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Sedangkan kemasan kecil dijual Rp5.000 untuk melayani pelanggan yang hanya membutuhkan bawang goreng harga terjangkau.

Sementara bawang goreng kualitas premium, kata dia lagi, dijual Rp150.000 per 1 kilogram. Namun disediakan pula ukuran 180 gram dengan kemasan toples dengan harga Rp30.000.

Untuk stok bawang merah, kata dia, melimpah karena lahan tanaman bawang merah di Desa Pasir mencapai ratusan hektare.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Bawang Merah Desa Pasir Syukron membenarkan bahwa lahan tanaman yang biasa ditanami bawang merah mencapai 800-an hektare.

"Biasanya tanam bawang merah pada musim tanam kedua, sedangkan komoditas lain yang ditanam petani ada cabai dan tomat," ujarnya.

Setiap hektare tanaman bawang merah, kata dia, saat panen bisa menghasilkan antara 9-12 ton bawang merah.

Ia menyatakan dukungannya dengan alternatif produk berupa bawang merah pasta, untuk melengkapi produk yang dihasilkan para petani bawang merah, yakni bawang goreng.

Baca juga: PT SBI berdayakan petani bawang merah jaga stabilitas harga