Solo (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyatakan seluruh fraksi yang ada di DPRD adalah mitra.
Menyikapi polemik pembentukan alat kelengkapan di DPRD Kota Surakarta, Rudy di Solo, Jawa Tengah, Sabtu mengatakan pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2025 lebih penting daripada polemik pembentukan alat kelengkapan (alkap) yang pembahasannya tidak kunjung selesai.
"Mestinya anggota DPRD memahami bahwa tidak ada koalisi parlemen, yang ada itu kerja sama antarfraksi," katanya.
Ia mengatakan salah satu bentuk kerja sama tersebut diwujudkan dalam musyawarah pembentukan alkap DPRD.
Terkait keputusan Fraksi PDIP, ia membebaskan fraksi untuk memilih keputusan terbaik.
"Tujuannya agar pembahasan RAPBD 2025 tak lagi tertunda. Ini demi kepentingan masyarakat dan APBD Kota Surakarta, silahkan fraksi mengambil keputusan yang sebaik-baiknya," katanya.
Ia kembali mengingatkan bahwa yang paling penting adalah RAPBD 2025 segera dibahas.
"Karena deadline-nya 31 Desember," katanya.
Ia juga membuka kesempatan bagi fraksi lain untuk bekerja sama menyelamatkan APBD 2025.
"Tapi kerja sama yang proporsional," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, Fraksi PDIP mengedepankan musyawarah untuk membentuk alkap DPRD bersama fraksi lain.
"Saat kami masih punya 30 kursi (hasil Pileg 2019), semua fraksi juga kami ajak musyawarah dan kami tawarkan posisi untuk mereka. Cuma Fraksi PKS yang menolak tawaran kami," katanya.
Pihaknya juga siap menerima konsekuensi terburuk seandainya fraksi lain tidak menanggapi positif tawaran musyawarah dan skema komposisi alkap yang disodorkan Fraksi PDIP.
Ia mengatakan PDIP siap mengalah demi kepentingan masyarakat.
"Secara logika politik, kami berhak memimpin beberapa komisi karena kursi kami jauh lebih banyak, tapi jika ada fraksi lain yang ingin mendominasi, kami persilahkan saja. Asalkan APBD segera rampung, karena ini demi kepentingan rakyat," katanya.