Kudus (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan penanganan material tanah setelah tebing setinggi 25 meter di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog longsor dan menutup akses jalan di desa setempat.
"Peristiwa tanah longsor di Dukuh Gringsir, Desa Rahtawu itu terjadi pada Jumat, sekitar pukul 00.30 WIB," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kudus Munaji di Kudus, Jumat.
Akibat peristiwa tersebut, kata dia, material longsor berupa tanah dan batu menutup akses jalan sepanjang 15 meter.
Setelah tim BPBD bersama warga, TNI, Polri, dan perangkat desa melakukan kerja bakti, akhirnya pada pukul 10.30 WIB jalan sudah sepenuhnya terbuka sehingga bisa dilalui kendaraan.
Ia mengakui longsor di desa yang sama itu sebagai kedua kali terjadi, namun kali ini yang terbesar karena sebelumnya yang mengalami longsor merupakan jalan desa, dan masih bisa dilalui kendaraan.
Jenis tanah di Desa Rahtawu, kata dia, tanah regosol yang rentan longsor, terutama saat musim hujan.
"Karena curah hujannya diprediksi meningkat, maka masyarakat kami minta tetap waspada, terutama saat hujan lebat dan segera mencari tempat aman jika situasi memburuk," ujarnya.
Setelah mengetahui tanah longsor, Bupati Kudus terpilih Sam'ani Intakoris meninjau langsung lokasi longsor yang terjadi di Desa Rahtawu itu.
Dalam kunjungan tersebut, ia memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah bergerak secara cepat menangani bencana tersebut hingga akses jalan kembali normal.
"Alhamdulillah, semua pihak bergotong-royong melakukan evakuasi material tanah longsor ini. Hari ini sudah selesai, hanya tahap membersihkan material yang tersisa dan beberapa perbaikan kecil," ujarnya.
Desa Rahtawu, kata dia, memang rawan longsor mengingat kondisi tebing yang curam dengan kemiringan 45 derajat.
"Ketika bertugas di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR), desa ini memang mendapat perhatian khusus, terutama untuk memperkuat area rawan longsor," ujarnya.
Ia mengajak warga untuk tetap waspada, karena bencana tanah longsor tidak hanya membawa tanah tetapi juga material batuan yang berbahaya.