Semarang (ANTARA) - Peneliti Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Mochammad Ariyanto, PhD berkolaborasi dengan ilmuwan Jepang menciptakan inovasi di bidang hybrid robot berbasis serangga yang juga disebut cyborg insects untuk misi pencarian dan penyelamatan korban bencana di wilayah perkotaan.

"Serangga sibernetik dibuat dengan mengembangkan dua sistem navigasi agar dapat bermanuver lebih baik di lingkungan yang kompleks," kata Ariyanto dalam pernyataan di Semarang, Senin.

Menurut dia, kemampuan tersebut melebihi temuan tentang serangga sibernetik sebelumnya yang sebatas bergerak pada lingkungan datar.

 

Ia menjelaskan serangga sibernetik diproyeksikan untuk menjalankan tugas lebih sulit, seperti menginspeksi lokasi setelah bencana yang masih terlalu berbahaya bagi manusia dan juga untuk mengidentifikasi pekerja penyelamat korban di kondisi ekstrem.

Serangga sibernetik tersebut, kata dia, juga bisa diperintah untuk menjelajahi lingkungan sempit, seperti pipa dan reruntuhan bangunan, serta bisa dikembangkan untuk penjelajahan di lingkungan rendah oksigen, eksplorasi laut, dan luar angkasa.

Di luar kebencanaan, serangga sibernetik juga bisa dimanfaatkan untuk mengakses situs warisan budaya yang sensitif yang tak boleh dijamah manusia.

Saat ini, serangga sibernetik telah diuji di laboratorium dengan sirkuit sederhana, memanfaatkan perilaku alami serangga, seperti mengikuti dinding dan memanjat, berjalan di permukaan berpasir dan berbatu.

"Dalam semua uji coba di berbagai jenis medan tersebut, serangga sibernetik berhasil mencapai tujuan akhirnya, menunjukkan potensinya untuk keperluan pengintaian, eksplorasi di lokasi bencana," katanya.

Kolaborasi penelitiannya tentang hybrid robot berbasis serangga dibiayai Moonshot RND, pemberi pendanaan penelitian bergengsi di Jepang.

Selain robot serangga yang akan bermanfaat bagi kemanusiaan, penelitiannya juga menghasilkan publikasi bersama, di antaranya yang telah diterbitkan di jurnal Soft Robotic, salah satu jurnal top dunia di bidang soft robot.

Saat di Jepang, Ariyanto juga dipercaya menjadi penyelenggara, sekaligus menjadi pembicara kunci dalam sesi yang diadakan pada konferensi IEEE Conference on Cyborg and Bionics di Nagoya, Jepang.

Dalam acara yang dihadiri beberapa ilmuwan top dunia (MIT, USA, University of Tokyo, Japan;,TU Muenchen Germany), Mochammad Ariyanto berhasil meraih Best Presentation Award.

Karena prestasinya, dosen tetap Departemen Teknik Mesin Undip itu sempat ditawari menjadi full time lecturer di Osaka University, namun ia lebih memilih kembali dan mengembangkan ilmunya di Indonesia.

 

 

Sementara itu, Rektor Undip Prof Suharnomo menyampaikan rasa bangga atas pencapaian salah satu dosennya yang tidak hanya mendapatkan pengakuan internasional, tetapi juga membawa manfaat besar bagi Indonesia, terutama dalam bidang mitigasi bencana dan teknologi robotika.

Bahkan, kata dia, Ariyanto tak hanya pulang membawa prestasi, juga membuka peluang kerja sama lain dengan Osaka University dengan membuat nota kesepahaman (MoU) di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Apa yang dilakukan  Mochammad Ariyanto sangat mendukung tagline Undip Bermartabat, Undip Bermanfaat. Kami terus mendukung riset-riset unggulan yang dapat menjawab tantangan global serta memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi bangsa. Temuan ini semoga bisa dikembangkan di Undip dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.