"Di Kudus ada sekitar 80 ribu tenaga kerja borongan dan seluruhnya belum ada yang masuk Jamsostek," kata Kepala PT Jamsostek Cabang Kudus Rinaldi Damora di Semarang, Jumat.

Rinaldi mengatakan, jumlah tenaga kerja borongan tersebut terlihat pada saat momentum Lebaran.

"Namun, sekitar 15 ribu orang tenaga kerja harian, sejak April 2010, sudah masuk Jamsostek," katanya.

Rinaldi mengaku untuk merangkul tenaga kerja borongan di perusahaan rokok agak sulit dibandingkan tenaga kerja borongan perkebunan, karena tenaga kerja borongan perkebunan, hasilnya sudah jelas terkait dengan berapa lama harus bekerja dan besaran upah yang diterima.

"Sementara tenaga kerja borongan di perusahaan rokok, pendapatannya tidak jelas karena pada saat tertentu bisa tidak kerja," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Rinaldi, pihaknya terus berjuang untuk merangkul tenaga kerja rokok sistem borongan dengan memberikan pemahaman lebih intensif.