"Robot ini diciptakan oleh Prayogi Adi Wicaksono dari kelas 4, Irwan Sanjaya dari kelas 3, Lukman Nurhakim dari kelas 5, dan Nur Cholis dari kelas 5," kata Kepala MIM Penaruban, Siti Nur Laeli, di Kaligondang, Purbalingga, Senin.

Dalam menciptakan robot penyiram tanaman ini, kata dia, keempat siswa tersebut dibantu seorang guru pembimbing, Ida Muhammad.

Menurut dia, robot ini terbuat dari sejumlah barang bekas, antara lain motor penggerak alat pemutar keping VCD, roda depan menggunakan roda pemutar kaset pada "tape recorder", penyemprot air menggunakan bekas "wiper" mobil, dan tangki air dari toples bekas permen.

"Secara keseluruhan, pembuatan robot penyiram tanaman ini mencapai Rp600 ribu," katanya.

Ia mengatakan, cara kerja robot ini menggunakan sistem "robot line follower", yakni berjalan dengan membaca sensor.

Menurut dia, robot ini menggunakan baterai 3 volt sebagai daya untuk penggerak dan baterai 9 volt sebagai daya untuk pompa air.

"Oleh karenanya, hari ini MIM Muhammadiyah meluncurkan kegiatan ekstrakurikuler Robotik dalam rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang dilaksanaan bersamaan dengan Lomba Lukis Antar-Bustanul Athfal," katanya.

Ia mengatakan, ekstrakurikuler Robotik ini akan dijadikan sebagai program unggulan sekolah.

"Saat ini memang sudah ada satu guru pembimbing. Ke depan, kami akan meningkatkan SDM (sumber daya manusia) guru pembimbing untuk mengikuti pelatihan-pelatihan di ajang regional maupun nasional, termasuk memperdalam melalui media internet atau cetak," katanya.

Salah satu siswa yang terlibat dalam pembuatan robot ini, Prayogi Adi Wicaksono mengaku bangga dengan hasil karyanya bersama teman-teman sehingga bisa dipamerkan kepada orang tua.

"Saya ikut menyolder rangkaian elektronik pada robot ini, termasuk cari roda agar robot bisa bergerak sehingga akhirnya menemukan roda dari 'tape recorder'," katanya.