"Kami sudah meminta kepada perangkat desa dan kecamatan untuk memantau daerahnya masing-masing mengantisipasi wilayah yang kekurangan air bersih," kata Wakil Bupati Agus Purmanto, di Boyolali, Senin.

Menurut Wakil Bupati, jika pemerintah yang daerahnya sudah kekurangan air bersih pada musim kekeringan saat ini, segera melaporkan ke Pemerintah Kecamatan untuk dilanjutkan ke Pemkab setempat.

"Kami siap membantu droping air bersih ke daerah yang langka air bersih. Bantuan bencana itu, dapat menggunakan dana tak terduga," kata Agus Purmanto.
Ia menjelaskan berdasarkan laporan di daerah Kecamatan Musuk, di lereng Merapi, sudah mulai terjadi kekeringan pada musim kemarau ini.

Namun, pihaknya belum menerima laporan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, baik dari kecamatan maupun dari desa terkait.

"Kami belum mendapat laporan, terkait permintaan bantuan air bersih dari warga Musuk. Meskipun, warga sudah mengalami kekeringan hingga dua bulan terakhir ini, dan mereka terpaksa membeli air bersih," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada pemerintah desa maupun kecamatan lebih tanggap daerahnya masing-masing terkait bencana kekeringan.

"Kami tidak mungkin akan mengirim bantuan air bersih, jika tidak ada warga yang melaporkan atau membutuhkan," katanya.

Menurut Agus Purmanto, pihaknya sudah mengantisipasi bencana kekeringan yang sering terjadi setiap musim kemarau tiba itu. Anggaran untuk bantuan bencana sudah disahkan di awal tahun 2012.

Penanganan antisipasi bencana alam seperti kekeringan dan lainnya dapat menggunakan dana tak terduga. Pemkab Boyolali telah menyediakan anggaran antisipasi bencana sekitar Rp3 miliar hingga Rp4 miliar.

Namun, kata dia, penggunaan dana tak terduga tersebut harus melalui laporan dari dinas terkait, bahwa kondisinya sudah masuk situasi bencana alam.

Kendati demikian, pihaknya juga meminta kepada para Kepala desa dan Camat untuk melakukan sosialisasi ke daerahnya masing-masing soal program bantuan air bersih di daerah yang mengalami kekeringan.

"Kami melalui Bidang Kesra dan BPBD setempat melakukan droping air bersih berdasarkan permohonan warga melalui pemerintah desa maupun kecamatan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pendekatan dengan turun langsung ke daerah-daerah untuk mendengar langsung apa yang dialami warganya. Kegiatan itu, dinilai sangat efektif untuk menyerap semua aspirasi warganya.

"kegiatan program safari yang dilakukan setiap Hari Jumat, dapat mengetahui langsung aspirasi warganya," kata Agus Purmanto.