Bahkan, keberhasilan tersebut Chris John mendapatkan penghargaan "Nominated for Fighter of The Year and Decade and They Give Special Award for Champion with The Longest Reign" sebagai petinju terlama yang memegang gelar juara dunia.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden WBA Gilberto Mendoza Jr di Panama, 29 Febuari 2012.

Pemegang rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri tersebut merupakan petinju keempat Indonesia yang menjadi juara dunia setelah sebelumnya Ellyas Pical (juara kelas bantam junior IBF 1985-1989), Nico Thomas (kelas terbang mini IBF 1989), M Rachman (terbang mini IBF 2004-2011 sempat lepas pada 2007), dan keempat Chris John (sejak 2003), serta kelima Daud Yordan (kelas bulu IBO sejak 2012).

Ayah dua orang putri (Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani) kelahiran Jakarta 14 September 1979 tersebut merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA setelah mengalahkan petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad-interim di Bali, 26 September 2003.

Setelah itu Chris John sudah 17 kali mempertahankan gelar baik melalui pertarungan wajib atau "mandatory fight" melawan Jose Cheo Rojas (Venezuela), Juan manuel Marquez (Meksiko), Derrick gainner (Amerika Serikat), Hiroyuki Eniko (Jepang), dan Roinet Caballero (Panama).

Bahkan, usai mempertahankan gelar melawan Horoyuki Enoki di Korakuen Hall, Tokyo, Jepang, 24 Oktober 2008, Chris John berhasil meraih gelar Super Champion kelas bulu WBA karena berhasil mempertahankan gelarnya sebanyak 10 kali tanpa putus.

Kemudian sisanya yaitu sebanyak 12 kali mempertahankan gelar melalui pertarungan pilihan atau "choice" termasuk dua kali melawan petinju Amerika Rocky Juarez karena pada pertarungan pertama berakhir dengan seri.

Pada pertarungan pertama melawan Juarez di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat, 28 Febuari 2009, tiga juri memberikan angka yang sama bagi kedua petinju yaitu 114-114.

Kemudian Promotor dari Golden Boys Promotions yang dipimpin mantan petinju Oscar de la Hoya akhirnya mengulang pertarungan kedua petinju di tempat yang berbeda. Pada pertarungan kedua di MGM Grand Las Vegas, Amerika Serikat, 19 September 2009, akhirnya Chris John memenangkan pertarungan tersebut dengan angka (119-109, 117-111, dan 114-113).

Pada 2012 ini, petinju yang tergabung dalam Sasana Herry's Gym di Perth, Australia, tersebut, dua kali mempertahankan gelarnya dan kedua-duanya dilaksanakan di tempat yang sama yaitu Marina Bay Sands Singapura.

Pada pertarungan pertama, 5 Mei 2012 Chris John mengalahkan petinju Jepang Shoji Kimora dengan angka (117-110,118-109, dan 119-109), kemudian pada pertarungan kedua 9 November mengalahkan petinju Thailand Chonlatarn Piriyapinyo juga dengan angka (118-109,119-110, dan 117-111).

Gantung Sarung Tinju
Usai menghadapi petinju Thailand tersebut, Chris John mengumumkan akan gantung sarung tinju pada usia 35 tahun sehingga masih memiliki waktu dua tahun (usia Chris John sekarang ini 33 tahun) untuk kembali naik ring.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dalam setahun rata-rata Chris John hanya naik ring sebanyak dua kali dan kemungkinan dalam dua tahun sisa waktu sebelum pensiun ini Chris John maksimal hanya naik ring sebanyak empat kali.

"Keinginan saya setelah tidak menjadi petinju adalah menjadi promotor dan tentu saja berharap mendapat dukungan dari Craig Christian (pelatih sekaligus manajernya) dan juga Pak Okto (Raja Sapta Oktohari)," kata Chris John.

Menurut dia, sebenarnya banyak petinju berbakat yang dimiliki Indonesia sekarang.

Tetapi, kata petinju dengan julukan The Dragon tersebut, mereka belum mendapatkan kesempatan untuk melangkah lagi. "Bukan tidak mungkin nantinya Indonesia tidak hanya memiliki dua juara dunia saja tetapi bisa lebih," katanya.

Sekarang Indonesia memiliki dua juara dunia di dunia tinju yaitu Chris John (kelas bulu WBA) dan Daud Yordan (kelas bulu IBO).

"Saya ingin saat pensiun dari tinju nanti masih berada di puncak prestasi. Saya tetap ingin yang terbaik saat mengakhiri dunia tinju," kata petinju asal Kabupaten Banjarnegara, Jateng.

Tampaknya sisa waktu yang dua tahun ini akan dimanfaatkan Chris John dengan sebaik-baiknya untuk mempertahankan reputasinya di dunia tinju.

Bahkan, suami mantan atlet wushu Jateng Anna Maria Megawati tersebut memiliki keinginan untuk menantang petinju Meksiko, Juan Manuel Marquez, setelah yang bersangkutan memukul KO Manny Pacquiao (Filipina).

"Saya ingin menunjukkan bahwa saya masih lebih baik dari dia (Juan Manuel Marquez-red), apalagi pertarungan nanti akan diliput oleh TV-TV dunia," katanya.

Ia mengakui, dirinya memang pernah bertarung melawan Marquez pada pertarungan wajib atau "mandatory fight" di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 4 Maret 2006.

Pada pertarungan tersebut, Chris John berhasil menang angka atas Marquez (116-110, 117-111, dan 116-112).

Tampaknya, kata dia, Marquez kurang puas dengan hasil pertarungan tersebut. "Jadi kenapa tidak tarung ulang lagi, saya ingin pertarungan tersebut dilangsungkan di Singapura (tempat yang netral) supaya tidak ada alasan lagi bagi dia (Juan Manuel Marquez)," katanya menegaskan.

Juan Manuel Marquez berhasil mengalahkan Manny Pacquiao dengan KO pada ronde keenam pada pertarungan di kelas welter di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Sabtu (8/12) waktu setempat atau Minggu (9/12) WIB.

Ketika ditanya sekarang ini kelasnya berbeda, Chris John di kelas bulu sedangkan Juan Manuel Marquez di kelas welter, dia mengatakan, nanti bisa bertanding di kelas yang adil.

"Saya tidak masalah jika harus sedikit naik kelas. Yang jelas ada keinginan saya untuk kembali bertarung melawan Marquez di tempat yang netral," katanya.