Saat ditemui wartawan di sekolahnya, Senin, tiga pelajar yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja SMPN 2 Banyumas ini menyatakan, lift tersebut diberi nama "Lidirum" yang berasal dari pengabungan nama-nama mereka, yakni Yuli Setyani (15), Dimas Bangkit Satriawan (14) dan Rumiati (14).

"Ide pembuatan lift ini berdasarkan pemikiran kami terhadap kepadatan arus lalu lintas di Jakarta, sedangkan jembatan penyeberangan yang ada jarang dimanfaatkan untuk menyeberang oleh warga karena harus naik-turun tangga," kata Ketua KIR, Yuli Setyani.

Karena itu, dia bersama rekan-rekannya mencoba mencari solusi agar jembatan penyeberangan terasa nyaman sehingga warga pun mau memanfaatkannya untuk menyeberangi jalanan yang ramai dilalui kendaraan.

"Berkat bimbingan guru Fisika, Pak Aji Sambudi, kami akhirnya membuat miniatur lift jembatan penyeberangan ini dan berhasil meraih predikat Juara II dalam Lomba Kreativitas Ilmiah Remaja (LPIR) Tingkat Nasional di Banjarmasin, Kalimantan, pada 24-29 September 2012," katanya.

Terkait mekanisme lift tersebut, Dimas Bangkit Satriawan mengatakan, lift ini bekerja menggunakan pompa untuk menyuplai air ke tangki penyeimbang.

"Saat tangki penyeimbang ini penuh dengan air, lift akan naik ke atas. Demikian pula sebaliknya, saat air dalam tangki penyeimbang dikeluarkan, lift akan turun," kata dia yang pernah meraih Juara II pada LPIR Tingkat Nasional Tahun 2011 dengan karya berupa rumah otomatis.

Dengan demikian, kata dia, pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan akan merasa lebih aman dan nyaman.

Sementara guru pembimbing, Aji Sambudi mengatakan, saat ide pembuatan lift tersebut muncul, mereka segera mencari referensi di internet.

"Ternyata penggunaan lift pada jembatan penyeberangan telah ada, sehingga anak-anak mencoba membuat inovasi baru dengan menggunakan tangki berisi air sebagai penyeimbang," katanya.

Menurut dia, lift dengan penyeimbang air ini dinilai lebih hemat energi karena konsumsi listriknya hanya 50 persen dari lift yang telah banyak digunakan.

Ia mengatakan, hal ini disebabkan listrik hanya dibutuhkan untuk memompakan air ke dalam tangki penyeimbang.

"Lift pada umumnya menggunakan listrik untuk menggerakkan motor pengangkat maupun penurun," katanya.

Dia mengakui, lift ini membutuhkan lahan yang cukup luas jika diterapkan di jalan raya karena salah satu sisinya lebih besar yang digunakan untuk tempat tangki penyeimbang.

Karena itu, kata dia, tangki penyeimbang ini akan diletakkan di atas sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas.

Disinggung mengenai kemungkinan lift tersebut dapat digunakan pada gedung bertingkat, dia mengatakan, hingga saat ini belum bisa diterapkan karena masih dicari cara pengaturannya.