Pelajar di Kabupaten Kudus Jateng gelar lomba poster antikorupsi
Kudus (ANTARA) - Pelajar SMP Kanisius Kabupaten Kudus Jawa Tengah menggelar perlombaan membuat poster dengan tema stop korupsi dalam rangka peringatan hari antikorupsi sedunia.
"Jumlah peserta ada 78 siswa yang merupakan perwakilan dari masing-masing kelas," kata Kepala SMP Kanisius Kudus Stephanus Driyono di Kudus, Senin.
Kegiatan lainnya, yakni pentas seni pantomim terkait antikorupsi, serta membuat surat yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Sebelum membuat surat, katanya, anak-anak diberikan pengantar bahwa negara Indonesia kaya sumber daya alam (SDA), salah satunya mineral. Jika dimanfaatkan dengan baik dan tidak ada korupsi, dipastikan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kegiatan tersebut, sekolah berupaya mendidik siswa melawan sikap korup dimulai dari diri sendiri yang dari pikiran.
"Siswa juga diperkenalkan nilai-nilai antikorupsi, seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, kemandirian, dan keadilan. Setidaknya, ketika dewasa mereka mampu menjaga prinsip hidupnya tersebut," ujarnya.
Lomba poster stop korupsi ini, kata dia, sebagai salah satu upaya mendidik siswa melawan sikap korup dimulai dari diri sendiri yang dari pikiran.
Untuk melatih siswa bersikap jujur dan tidak korup, maka pihak sekolah juga mempraktikkan langsung dengan membuat warung kejujuran.
"Warung kejujuran tersebut, menyediakan aneka kebutuhan siswa, termasuk seragam siswa. Jika membeli, membaca sendiri dan menulis jenis produk yang dibeli. Kalau ada uang sisa maka mengambil sendiri karena tidak ada yang jaga," ujarnya.
Praktik baik melawan korupsi juga diberlakukan terhadap siswa ketika hendak mengikuti ujian sekolah, karena di lembar jawabnya terdapat kolom komitmen kejujuran berjanji mengerjakan ulangan dengan jujur.
Hasil evaluasi terhadap siswa, katanya, sesuai laporan dari orang tua, siswa memang menunjukkan kejujuran, termasuk ketika diberi uang saku ketika masih sisa juga dikembalikan kepada orang tuanya.
Termasuk soal hasil ulangan, imbuh dia, juga dilaporkan kepada orang tuanya, meskipun nilainya tidak bagus dan minta pendapat orang tuanya.
Betrik Lani Peterson, siswi kelas VII SMP Kanisius Kudus mengakui ikut menulis surat yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Isinya terkait harapan supaya Indonesia maju dan korupsi berkurang drastis. Kami juga menunjukkan hal-hal kecil yang bisa dipraktikkan agar korupsi bisa hilang sehingga warga Indonesia semakin makmur," ujarnya.
Baca juga: Kejari serahkan uang rampasan Rp4,8 miliar kepada Pemkab Banyumas
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024