"Program 'refocusing' dan revitalisasi transmigrasi diwujudkan juga melalui peningkatan kualitas permukiman yang dititikberatkan pada peningkatan sarana prasarana, transportasi, penerangan, dan peningkatan perekonomian masyarakat," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar didampingi Kepala Pusat Hubungan Masyarakat Kemenakertrans Suhartono di Purwokerto, Selasa.

Menurut dia, ada tiga aspek penting dalam keberhasilan pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia, yakni penyiapan kawasan transmigrasi yang memenuhi kriteria 2C (clean and clear) dan 4L (layak huni, layak usaha, layak berkembang, dan layak lingkungan).

Selain itu, kata dia, mempersiapkan calon transmigran yang berkualitas serta meningkatkan kualitas pembinaan masyarakat dan kawasan transmigrasi oleh pemerintah pusat dan daerah.

Muhaimin mengatakan, Kemenakertrans meningkatkan kualitas penyelenggaraan transmigrasi melalui penyempurnaan kebijakan dan program pembangunan transmigrasi.

Dalam hal ini, lanjutnya, pembangunan dan pengembangannya direncanakan secara komprehensif serta dikelola dan dikendalikan secara tertib.

"Kami berharap kepada semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan transmigrasi untuk saling bersinergi dalam membangun kawasan transmigrasi serta menyejahterakan transmigran dan masyarakat sekitar," katanya.

Menakertrans mengatakan program transmigrasi yang telah berjalan sejak 1950 ini terbukti mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendukung pembangunan daerah, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Ia mengatakan, hingga saat ini telah terbentuk pusat-pusat pemerintahan baru berupa 382 kecamatan dan 103 kabupaten/kota yang sebelumnya merupakan kawasan permukiman transmigrasi.

"Bahkan saat ini, Kemenakertrans tengah membangun 44 kota terpadu mandiri yang tersebar di berbagai kawasan transmigrasi," katanya.

Menakertrans mengatakan, semua kota terpadu mandiri akan dikembangkan menjadi pusat kegiatan perekonomian berbasis produk pertanian yang dihasilkan kawasan transmigrasi setempat, baik berupa pengolahan barang jadi atau setengah jadi maupun untuk kegiatan agribisnis dan agro-industri.

Selain itu, kata dia, program transmigrasi juga diarahkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi pengangguran yang efektif.

"Sampai saat ini, program transmigrasi telah dirasakan manfaatnya oleh sekitar 2,2 juta keluarga atau sekitar 8,8 juta orang miskin dan pengangguran yang telah memperoleh peluang berusaha dan kesempatan kerja," kata Muhaimin.