"Kalau soal tanah lembek kan ada teknologi," kata Jokowi di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa pembangunan terowongan ini akan sulit dilakukan karena kondisi tanah di Jakarta yang lembek di beberapa titik lokasi pembangunan terowongan.

Menurutnya, tanah lembek bisa direkaya dengan perlakuan khusus menggunakan teknologi. "Begitu masuk (bor) langsung beton, enggak ada urusan lembek ndak lembek," katanya.

Sedangkan untuk perhitungan biaya pembangunan, Jokowi mengatakan bahwa pihak swasta akan melakukan perhitungan kembali. "Kalau perhitungan swastanya masuk ya lanjut," katanya.

Sebelumnya, Kementerian PU menyatakan bahwa biaya pembangunan terowongan tersebut bisa mencapai Rp26 triliun, jauh diatas perkiraan Jokowi yang hanya Rp16 triliun.

Jokowi juga menyatakan bahwa, pembangunan ini sepenuhnya akan dilakukan oleh pihak swasta dan tidak membebani anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun pemerintah pusat.

"Kalau investor berani mau harga Rp40 triliun atau Rp50 triliun dan hitungannya masuk ya silahkan," katanya.

Terowongan ini memiliki lima fungsi yakni, sebagai jalur air, jalan tol saat tidak diisi air, jalur air baku, jalur utilitas, dan jalur hasil pengolahan limbah.