"Kami telah siaga penuh di lokasi. Warga yang bermukim di daerah rawan genangan air waduk, sewaktu-waktu dapat diungsikan," kata Sarwono, Komandan SAR Waduk Kedung Ombo (WKO) Kemusu, di Boyolali, Kamis.

Menurut Sarwono, pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangan elevasi air waduk, dan kini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi pada hari sebelumnya.

Elevasi air WKO pada hari sebelumnya mencapai 90,1 meter di atas permukaan laut, kini naik menjadi 90,6 meter dpl. Elevasi air waduk ini, menurut dia, kemungkinan bisa naik lagi kalau di daerah hulu terus turun hujan.

Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan pemantauan warga yang rumahnya rawan genangan untuk melakukan evakuasi ke daerah yang lebih aman.

Pihaknya telah menyiapkan sejumlah perahu untuk membantu evakuasi warga yang membutuhkan. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi korban jiwa.

Menurut Luwarno (60), sukarelawan WKO di Kemusu, warga yang menempati di kawasan sabuk hijau WKO rawan genangan ada ratusan keluarga.
Warga yang bermukim di kawasan sabuk hijau WKO tersebut, kata dia, berdasarkan pengalaman sebelumnya akan tergenang air dalam periode tujuh hingga delapan tahunan.

"Warga diminta lebih waspada terhadap genangan air akibat tingginya elevasi air waduk karena bisa merendam rumahnya," kata Luwarno.

Menurut Camat Kemusu, Widodo, berdasarkan pendataan jumlah rumah warga yang sudah terendam air waduk hingga kini sebanyak 27 rumah.

Namun, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan PMI setempat untuk mengupayakan bantuan bagi warga yang rumahnya terkena genangan air waduk.