Kisruh UN, Nuh Ogah Tonton TV dan Baca Koran
Sabtu, 4 Mei 2013 17:48 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh (Foto antaranews)
"Hari-hari ini, sejak dua minggu lalu hingga sekarang, saya memang tidak pernah menonton televisi, membaca koran. Daripada sumpek gitu," katanya di sela Sosialisasi Kurikulum 2013 di Universitas Negeri Semarang di Semarang, Sabtu.
Kisruh pelaksanaan UN, terutama penundaan di sejumlah provinsi akibat ketidaksiapan pencetakan naskah memang membuat wajah Nuh kerap menghiasi layar televisi dan media cetak akhir-akhir ini.
Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu mengaku menghindari layar televisi dan membaca koran yang menjadikan kisruh UN menjadi isu sentral dan menjadikannya santapan masyarakat sehari-hari.
"Ada kawan saya sembari bercanda bilang, 'Wah, popularitas Bapak (Nuh, red.) sekarang naik'. Saya jawab, popularitas memang naik, tetapi elektabilitas turun," katanya sembari tertawa dengan disambut tawa riuh dari para hadirin.
Ia mengatakan kisruh pelaksanaan UN 2013 suatu musibah yang sebenarnya mengandung makna sebagai ujian, bukan hanya siswa-siswa yang diuji, akan tetapi penyelenggaranya juga diuji.
"Ini (kisruh UN, red.) memang ujian kesabaran. 'Nek ujiane' kesabaran, kisi-kisinya kesabaran. Diuji lulus 'opo ga' (apa tidak, red.) ujiannya. Kalau diuji sabarnya tambah, berarti lulus. Kalau diuji tidak sabar berarti ya tidak lulus," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dana kerohiman Rp49 miliar Proyek Jalan Tol Semarang-Demak tahap II dibayarkan
28 August 2024 6:54 WIB
Promosikan kesetaraan gender di tempat kerja, Telkom diganjar penghargaan UN Women
25 October 2021 20:23 WIB, 2021