"Kemarin (14/5), setelah disegel, kuncinya diserahkan kepada Kantor Kemenpora, tetapi sore itu juga kami kembalikan lagi kepada PSSI," katanya, usai peresmian Gelanggang Olahraga (GOR) Universitas Semarang, Rabu.

Roy menilai penyegelan kantor PSSI yang dilakukan 14 pengprov yang mempertanyakan pembekuan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang dilakukan terhadap mereka merupakan persoalan yang bersifat internal.

Karena itu, pihaknya langsung mengembalikan kunci tersebut kepada pengurus PSSI dan tidak mau ikut campur, kecuali The Federation Internationale de Football Association (FIFA) memberikan masukan.

"Sebab, ini persoalan internal PSSI. Kecuali, FIFA nanti ada masukan, baru kami turun ke sana," katanya.

Ia juga menampik anggapan konflik di tubuh PSSI kembali meruncing dengan adanya insiden penyegelan kantor itu.

"Sekali lagi, semuanya sudah berlangsung secara konstitusional ketika kongres luar biasa (KLB) PSSI, Maret 2013 lalu. Jangan lagi direpotkan dengan urusan-urusan kecil," kata Roy.

Sebelumnya, 14 perwakilan pengprov menuntut pertanggungjawaban Ketua Umum PSSI Djohar Arifin terkait dengan statusnya yang saat ini dibekukan dengan mendatangi kantor PSSI di Senayan, Jakarta, Selasa (14/5).

Sebanyak 14 perwakilan pengprov PSSI itu, antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Mereka bahkan sempat menyegel kantor federasi sepakbola Indonesia itu dan menyerahkan kuncinya ke Menpora dengan harapan pemerintah kembali terlibat dalam penyelesaian konflik, termasuk pembekuan pengprov tersebut.