Menurut Kepala Bidang Pelayanan Umum RSUD Kudus, Hikari Widodo, kelima korban yang diduga kuat mengalami keracunan usai menyantap olahan jamur merupakan warga Desa Gempol Denok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Kudus. Mereka saat ini masih menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kudus.

Kelima korban yang masih memiliki hubungan keluarga tersebut, yakni Rukinah (40), Ali Rohadi (19), Muslikah (26), Gebby Indahana Zulfa (15), dan Sokib (32).

Dua di antara kelima korban tersebut, yakni Gebby dan Sokib, kata dia, kondisinya paling parah sehingga harus mendapatkan perawatan ekstra. Hingga pukul 15.00 WIB, Gebi masih muntah, berak, dan dehidrasi.

"Saat ini, tim medis masih berupaya mengeluarkan racun dan mengurangi dampak dehidrasi yang dialami korban. Apabila kondisi para pasien ada yang mulai membaik, katanya, kemungkinan besok sudah diperbolehkan pulang," ujarnya.

Gebi menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal ketika dirinya jalan-jalan dan mendapatkan jamur liar di dekat persawahan pada hari Rabu (22/5) sore.

"Jamur yang kami bawa pulang mencapai satu ember sedang," ujarnya.

Keesokan harinya sekitar pukul 06.30 WIB, jamur tersebut dimasak oleh tantenya yang bernama Masinatun.

Usai dimasak, kata dia, Masinatun bersama anak dan menantunya, yakni Muslikah dan Sokib, ikut menyantapnya.

"Saya juga ikut makan," ujarnya.

Usai menyantap makanan tersebut, dia mengaku bahwa kepalanya pusing, perutnya mual, badan terasa lemas, muntah, hingga buang air besar.

Rukinah mengakui bahwa oseng jamur yang dimakannya merupakan buatan saudaranya yang bernama Masinatun yang kediamannya cukup berdekatan. Masinatun memasak jamur tersebut Kamis (23/5) sekitar pukul 06.30 WIB.

Setelah matang, dia mengaku membawa pulang sebagian oseng jamur dan memakannya bersama anaknya Ali Rohadi sebagai menu sarapan pagi.

Sekitar pukul 09.00 WIB, Rukinah mengaku kepalanya pusing disertai sakit perut dan mual-mual serta badan terasa lemas.

"Saya juga bingung bisa keracunan karena selama ini tidak ada masalah," ujarnya.

Mengetahui anggota keluarganya mengalami keluhan yang hampir sama, dia mengundang dokter desa setempat untuk memeriksa mereka, kemudian dirujuk ke RSUD Kudus.