"Kami mengulangi penolakan kami atas pembicaraan yang sia-sia ini dan menganggapnya sebagai sarana pasukan pendudukan (Israel) agar terlihat baik di mata masyarakat internasional," kata pejabat senior Hamas Mahmoud al-Zahar pada jumpa pers di Gaza.

Presiden Palestina Mahmud Abbas dan tim perundingnya "tidak memiliki legitimasi" untuk mewakili rakyat Palestina pada perundingan itu, kata Zahar.

"Kami menyeru rakyat Palestina bersatu untuk menghadapi kejahatan yang berupa perundingan perdamaian," tambahnya.

Gerakan Hamas bulan lalu menolak perundingan perdamaian Israel-Palestina, setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengumumkan dimulainya lagi negosiasi antara kedua pihak.

Para perunding Israel dan Palestina akan memulai lagi pembicaraan di Yerusalem pada Rabu, setelah babak terakhir perundingan menemui kebuntuan pada September 2010.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.