Mercedes dan Audi Bersaing Kecanggihan Software
Senin, 13 Januari 2014 14:59 WIB
C-Class itu juga punya berbagai sensor untuk mengukur jarak kendaraan di depannya.
Tapi, belum semua kecanggihan peralatan itu dieksplorasi.
Seperti diberitakan Reuters, hal itu disengaja dan bagian dari strategi Daimler, pemilik merek Mercedes.
Para pemilik mobil kompak kelas atas itu nantinya dapat menambah fungsi-fungsi baru dengan cara meng-update software setiap kali teknologi barunya sudah tersedia.
Fitur yang nantinya bisa ditambahkan misalnya adalah predictive cruise control - fungsi yang membuat kendaraan dapat berjalan otomatis dalam situasi tertentu.
Terinspirasi dari gadget seperti buatan Apple, pabrik-pabrik kendaraan kini mengembangkan mobil yang software-nya dapat diperbarui dan dapat dipasangi peralatan baru.
Hal tersebut mirip dengan gadget iPad yang kemampuannya semakin bertambah jika software-nya terus diperbarui.
Kita sedang memasuki era baru, " kata kepala pengembangan Mercedes-Benz Thomas Weber kepada Reuters .
"Pelanggan ingin mobil yang bisa seperti smartphone," kata Weber.
Merek mewah lainnya dari Jerman, Audi, bahkan telah memperkenalkan sistem yang memungkinkan pemilik kendaraan mengganti komponen hardware-nya jika sudah out of date.
Thilo Koslowski, analis dari perusahaan IT dan riset Gartner Inc menyebut kemampuan update software akan menjadi hal yang menentukan penjualan kendaraan.
"Pelanggan awam tidak terlalu paham soal kecanggihan mesin, tapi mereka mengerti update software infotainment," kata Koslowski.
Software juga makin berperan dalam kendaraan.
Misalnya, pengemudi mobil listrik BMW i3 dapat tahu terlebih dulu cukup-tidaknya baterai mobil jika akan berangkat ke tujuan tertentu.
Di negara lain, software kendaraan bahkan dapat menyediakan informasi soal jadwal transportasi alternatif seperti angkutan umum atau stasiun pengisian.
Software juga makin berperan saat kendaraan dikemudikan.
Upgrade software pada mobil listrik Tesla S, dapat mengatur suspensi yang paling sesuai saat kendaraan melaju kencang di jalan tol.
Perangkat lunak juga bisa mengatur kerja mesin, misalnya mematikan beberapa silinder demi efisiensi sekaligus menghemat BBM.
Saat ini mercedes sedang mengembangkan predictive cruise control, yang memungkinkan kendaraan secara otomatis mengukur kerja mesin dan transmisi ke posisi paling cocok saat melewati jalan miring.
Teknologi tersebut saat ini belum bisa digunakan karena peta satelit belum bisa menyediakan informasi kemiringan jalan.
Namun, sistem yang dikembangkan Mercedes itu pada saatnya dapat dioperasikan seiring peta yang akan semakin rinci.
Mercedes juga sudah menetapkan akan melipatgandakan jumlah stat yang saat ini 100 orang di bagian litbang di Sunnyvale California.
Sementara itu BMW memandang software sebagai perluasan bisnis setelah mengemudi.
Mereka berinvestasi di ParkatmyHouse.com, jasa online yang mempertemukan pencari parkir dan pemilik tempat parkir. Sudah ada 400 ribu pelanggan di situs itu.
Soal software juga bukan hal yang mulus. Renault menuding kelemahan pada sistem layar sentuh entertainment dan navigasi R-Link sebagai biang keladi mundurnya peluncuran mobil listrik Renault, Zoe.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017