Keterlambatan Logistik di Yahukimo Tanggung Jawab KPU Pusat
Rabu, 9 April 2014 7:12 WIB
Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad
"Yang paling bertanggung jawab adalah KPU Pusat karena logistik itu berawal dari Imam Bonjol (KPU Pusat, red.). Dan, Bawaslu memastikan itu adalah bentuk pelanggaran karena menyebabkan pemungutan suara di sana tidak dilaksanakan pada pukul 07.00 waktu setempat," kata Muhammad ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan dari Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Yahukimo, Selasa (8/4) malam, bahwa logistik untuk 35 distrik di sana belum tiba.
Bawaslu menyayangkan KPU yang tidak memprediksi potensi keterlambatan logistik di sejumlah daerah tertentu yang rawan.
"Tentunya KPU harus memberikan prioritas kepada daerah-daerah yang diprediksi akan ada hambatan pengiriman, seperti Yahukimo ini," tambahnya.
Oleh karena itu, Muhammad meminta KPU Pusat untuk segera menyusun ulang jadwal pelaksanaan pemungutan suara di 35 distrik tersebut.
Jika memang harus dilakukan penundaan pemungutan suara, Bawaslu menyarankan agar penundaan itu tidak melebihi dari batas waktu 24 jam.
"Dalam undang-undang dijelaskan kalau penundaan pemungutan suara itu dilakukan jika terjadi bencana alam atau kerusuhan. Kondisi di Yahukimo ini tidak seperti keduanya itu," ujarnya.
Muhammad mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KPU Pusat dan meminta untuk segera mengambil keputusan terhadap daerah-daerah yang logistiknya belum sampai hingga Rabu.
Sebanyak 35 dari 51 distrik di Kabupaten Yahukimo, Papua, belum menerima logistik, khususnya surat suara dan formulir, karena pesawat yang membawa logistik tersebut terhambat cuaca buruk.
Dua pesawat sipil dan dua pesawat militer, yang diberangkatkan dari Bandara Wamena dan Bandara Dekai, terpaksa kembali lagi ke bandara karena cuaca buruk.
"Sebenarnya di sana sudah siap helikopter milik TNI berjenis puma, tetapi helikopter jenis itu tidak mampu menjangkau lokasi-lokasi distrik di pegunungan tinggi seperti Yahukimo," kata Komisioner KPU Pusat Arief Budiman.
Rencananya, Rabu pagi logistik tersebut akan kembali diberangkatkan menuju 35 distrik tersebut, kemudian didistribusikan ke masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
Jika tidak memungkinkan, KPU Pusat akan segera menggelar rapat pleno untuk menentukan susunan jadwal pelaksanaan pemungutan suara susulan di wilayah tersebut.
"Kalau pagi ini cuaca memungkinkan dan bisa dikirim, bisa langsung didistribusikan ke distrik-distrik, lalu ke TPS walaupun pelaksanaan pemungutan suaranya akan terlambat dari yang lain, yaitu tidak pukul 07.00 waktu setempat," ujar Arief.
Pewarta : Fransiska Ninditya
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Semen Gresik dan BPBD salurkan bantuan kepada korban bencana alam di Pekalongan
31 January 2025 9:20 WIB
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017