Menlu: Tak Masalah Abbott Tidak Hadir di OGP
Selasa, 6 Mei 2014 15:19 WIB
Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
"Yang jelas undangan telah kami berikan kepada semua kepala negara anggota OGP termasuk Pemerintah Australia," katanya seusai mengikuti pembukaan Konferensi OGP di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa.
Marty mengaku kurang tahu apa penyebab ketidakhadirannya pada OGP di Bali tersebut.
"Apakah permasalahan anggaran atau penyelesaian pencari suaka di negeranya yang mengharuskan perdana menterinya tidak bisa keluar dari Australia. Tentu permasalahan itu hanya Pemerintah Australia yang bisa menjelaskan," ujarnya.
Pihaknya hanya hanya berharap pelaksanaan konferensi selama dua hari di Pulau Dewata itu bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Namun pihaknya tidak menepis bahwa ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas dengan Pemerintah Australia yaitu terkait enam langkah yang akan dilakukan pemerintah Indonesia dalam menjaga kemitraan strategis yang saling menguntungkan dengan Australia pascapenyadapan.
Selanjutnya masalah para pencari suaka yang memasuki wilayahnya dengan pendekatan yang komprehensif.
"Apa yang dilakukan pihak Australia sekarang ini jelas-jelas bertentangan dan mengingkari semua prinsip komprehensif dalam penanganan pencari suaka. Australia bersikap seolah-olah bisa melimpahkan begitu saja masalahnya ke negara tetangganya," katanya.
Marty mengatakan, penanganan pencari suaka merupakan masalah yang sifatnya bukan saja bilateral, melainkan juga regional, bahkan global.
Oleh karena itu, semua negara berkepentingan untuk berkomunikasi dengan seluruh mitra-mitranya di berbagai kawasan tentang pentingnya untuk tetap menyelesaikan masalah para pencari suaka secara komprehensif.
Marty mengaku kurang tahu apa penyebab ketidakhadirannya pada OGP di Bali tersebut.
"Apakah permasalahan anggaran atau penyelesaian pencari suaka di negeranya yang mengharuskan perdana menterinya tidak bisa keluar dari Australia. Tentu permasalahan itu hanya Pemerintah Australia yang bisa menjelaskan," ujarnya.
Pihaknya hanya hanya berharap pelaksanaan konferensi selama dua hari di Pulau Dewata itu bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Namun pihaknya tidak menepis bahwa ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas dengan Pemerintah Australia yaitu terkait enam langkah yang akan dilakukan pemerintah Indonesia dalam menjaga kemitraan strategis yang saling menguntungkan dengan Australia pascapenyadapan.
Selanjutnya masalah para pencari suaka yang memasuki wilayahnya dengan pendekatan yang komprehensif.
"Apa yang dilakukan pihak Australia sekarang ini jelas-jelas bertentangan dan mengingkari semua prinsip komprehensif dalam penanganan pencari suaka. Australia bersikap seolah-olah bisa melimpahkan begitu saja masalahnya ke negara tetangganya," katanya.
Marty mengatakan, penanganan pencari suaka merupakan masalah yang sifatnya bukan saja bilateral, melainkan juga regional, bahkan global.
Oleh karena itu, semua negara berkepentingan untuk berkomunikasi dengan seluruh mitra-mitranya di berbagai kawasan tentang pentingnya untuk tetap menyelesaikan masalah para pencari suaka secara komprehensif.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
10 November 2024 13:55 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017