Semen Indonesia Latih Remaja Gunem dan Bulu
Jumat, 23 Mei 2014 17:52 WIB
Sekitar 40 remaja Kecamata Gunem dan Bulu Kabupaten Rembang sedang mengikuti pelatihan di bidang pengelasan dan pertukangan bangunan. Foto Semen Indonesia
Pelatihan yang bekerja sama dengan Disnakertrans Kabupaten Rembang ini merupakan tahap awal dan diikuti sebanyak 40 orang peserta yang terdiri atas remaja-remaja usia produktif dua kecamatan tersebut.
Penyelenggaraannya dimulai pada 20 Mei 2014 dan berlangsung selama 10 hari, demikian keterangan tertulis PT Semen Indonesia di Semarang, Jumat.
Kabiro Bina Lingkungan, Slamet Mursidiarso, dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan warga yang berada di wilayah berdekatan dengan rencana pabrik baru ini nantinya menjadi sumber daya manusia yang lebih mempunyai kompetensi sehingga siap pakai bila sewaktu-waktu ada perusahaan yang membutuhkan bisa langsung terserap.
Sebenarnya CSR Semen Indonesia terdiri beberapa program, meliputi Semen Indonesia Cerdas, Semen Indonesia Prima, Semen Indonesia Lestari serta Semen Indonesia Peduli. Untuk pelatihan tukang las dan tukang batu ini masuk dalam program Semen Indonesia Cerdas, jelasnya.
Selain itu ada pula program bimbingan belajar, bea siswa dll. Melalui Semen Indonesia Cerdas, perusahaan berupaya bisa menjadikan masyarakat yang lebih mandiri dan bisa membuktikan kemampuannya untuk dapat menjadikan sesuatu menjadi lebih baik, tambahnya.
Setelah pelatihan ini juga akan ada pula pelatihan Ms Office untuk meningkatkan kemampuan di bidang IT.
Selain memberikan pemberdayaan melalui pelatihan, SMI juga mengimplementasikan Semen Indonesia Prima yang memanfaatkan sekam padi yang disuplay warga untuk digunakan sebagai alternatif bahan bakar konvensional (fuel).
Kemudian ada Semen Indonesia Lestari yang bergerak di bidang penghijauan lingkungan dan pasca tambang. Bertepatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia nanti, SMI akan mendatangkan 10 ribu tanaman mangrove untuk kegiatan penanaman pohon di Rembang, tambahnya.
Berikutnya ada Semen Indonesia Peduli yang peduli dengan adanya korban bencana alam, perbaikan sarana umum, bedah rumah dan pelatihan wira usaha. Lebih lanjut Slamet mencontohkan semangat dari seorang pemuda di Tuban berusia 20 tahun yang semula pengangguran.
Namun berkat semangat wira usahanya yang tinggi, dalam berberapa tahun kemudian menjadi pengusaha ternak (kambing dan sapi) dan mendirikan berhasil mendirikan Wira Usaha Muda Kokoh, sehingga saat ini sering juga diundang sebagai pembicara pada pelatihan-pelatihan wira usaha.
Pelatihan ini disambut positif oleh pemerintahan setempat. Camat Gunem, Teguh Gunawarman mengungkapkan rasa syukur terselenggaranya pelatihan ini dan berharap kepada peserta pelatihan agar bisa menjadi pemuda yang berkarakter supaya tidak mudah tergoyah oleh isue.
Pelatihan ini akan mempunyai nilai manfaat bila ada kerjasama dan kesungguhan khususnya bagi yang diberdayakan.
Bila setelah pelatihan ini diikuti dengan sungguh-sungguh, kemudian dilanjutkan bekerja dengan sebaik-baiknya, beretika bagus dan tanggung jawab siapa tahu diantara peserta nantinya bisa diterima di SMI.
Pemberdayaan masyarakat adalah sangat diharapkan, karena lain dengan sumbangan/ bantuan yang sekali diberikan selesai dalam waktu itu juga, jelasnya. (ksm)
Pewarta : Achmad Zaenal M
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB