Indie Kudus Tawarkan Karya di Luar Selera Label Besar
Jumat, 30 Mei 2014 10:57 WIB
Grup Ibarat SKA ta. image: qchunkzbray.mywapblog.com
Mungkin upaya anak-anak muda pengelola grup indie terlalu jauh untuk dikatakan sebagai upaya mereka untuk merobek hegemoni dan dominasi lagu dan selera bermusik grup band mapan di bawah manajemen label mayor.
Namun, setidaknya kehadiran band-band indie menunjukkan bahwa warga kota dan daerah kecil bukan hanya pasar dari grup band mapan dan industri rekaman raksasa.
Ddiukung oleh W Mild, 14 grup band indie asal Kota Kretek ini memproduksi album kompilasi berisi karya-karya mereka. Mereka mencoba menawarkan lagu dan cara bermusik gaya anak muda Kudus.
Band-band indie ini pada Sabtu (31/5) bakal unjuk gigi sekaligus menyapa warga di GOR Wergu Wetan Kudus.
Ada banyak genre yang dibawakan indie band Kudus ini, antara lain, ska, pop, pop punk, pop rock, dan pop melayu. Ke-14 band indie tersebut adalah Ibarat Skata, Brooklyn, Cubitus, Ohackers 24, Garis Depan, Red Mars, My Mother Lost Jenny, Decandi, Q-You, Mouseing, Shoda, Clarity, Berteriak Lantank, dan Sweet Memories.
"Mereka akan tampil di atas panggung membawakan lagu di dalam album. Karena waktunya 30 menit, mereka juga bisa membawakan lagu lain selain yang ada di dalam album kompilasi," tutur Doni, vokalis Shoda sekaligus Koordinator Komunitas Indienesia di Kudus, Kamis.
Untuk bisa menyaksikan konser pertama tersebut, kata dia, penonton harus membeli tiket seharga Rp10.000 dengan hadiah album kompilasi untuk 200 pembeli pertama.
Adapun tujuan pembuatan album kompilasi itu, kata dia, untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa band indie Kudus bisa berkarya.
"Bahkan, tak kalah asyik didengarkan dengan band-band 'mainstream' yang berlabel mayor. Musik asyik tidak harus mainstream. Ini pesan yang akan kami sampaikan kepada masyarakat," ujarnya.
Selain menggelar "roadshow" di lima kabupaten, katanya, akan mengirimkan album tersebut ke sejumlah stasiun radio di seluruh Indonesia.
"Kami bertekad agar Indienesia dikenal di seluruh Indonesia agar lagu-lagu karya anak-anak band di Kudus dikenal luas masyarakat di Indonesia," ujarnya.
Promotion Division Head Marketing Departement PR Sukun, Deka Hendratmanto mengatakan, dukungan W Mild terhadap band indie dilakukan karena melihat potensi besar anak-anak muda Kudus di bidang musik.
"Banyak pihak harus turut mempromosikan keberadaan mereka. Kami juga memberikan apresiasi karena band indie Kudus bisa muncul di kancah musik nasional," ujarnya.
(achmad zaenalm/akhmad nazaruddin l)
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024