Logo Header Antaranews Jateng

Pertamina: Migrasi Konsumsi Elpiji Tak Bisa Dihindari

Jumat, 10 April 2015 18:14 WIB
Image Print
ilustrasi
"Tidak bisa dipungkiri bahwa pasti ada migrasi dan ini wajar karena orang pasti akan memilih yang lebih murah," kata External Relations Pertamina MOR IV Jateng dan DIY Robert MV Dumatubun di Semarang, Jumat.

Meski demikian, pihaknya menegaskan yang perlu diperhatikan adalah sejauh mana kesadaran masyarakat terutama yang berasal dari kalangan mampu serta didukung juga dengan daya beli masyarakat.

"Dalam hal ini kami hanya mengimbau, bukan lantas memberikan sanksi kepada masyarakat yang ketahuan melakukan migrasi. Oleh karena itu, kami berharap adanya kesadaran dari masyarakat agar pemberian subsidi lebih tepat sasaran," katanya.

Menurut data dari Pertamina, besaran migrasi sendiri bersifat fluktuatif karena tergantung dari daya beli masyarakat. Jika pada penyesuaian harga elpiji ukuran tabung 12 kg pada 1 Januari lalu terjadi migrasi antara 4-5 persen, maka pada penyesuaian bulan-bulan berikutnya antara 2-3 persen.

"Sebetulnya setelah terjadi penyesuaian harga pada 1 Januari lalu migrasinya sempat turun, artinya banyak konsumen yang kembali membeli elpiji ukuran tabung 12 kg, tetapi ternyata pada penyesuaian harga selanjutnya jumlah migrasi kembali meningkat meski tidak sebesar sebelumnya," katanya.

Berdasarkan data, untuk total konsumsi elpiji ukuran tabung 3 kg di Jawa Tengah pada bulan maret lalu konsumsinya mencapai 64.209 Metrik Ton (MT), sedangkan pada bulan Februari konsumsinya mencapai 59.202 MT, dan bulan Januari mencapai 68.477 MT.

Sedangkan untuk elpiji ukuran tabung 12 kg pada bulan Maret konsumsinya mencapai 5.228 MT, bulan Februari 5.311 MT, dan Januari 5.662 MT.

Sementara itu, menanggapi wacana Pemerintah terkait distribusi tertutup untuk elpiji ukuran tabung 3 kg dengan tujuan menghindari terjadinya migrasi tersebut pihaknya hanya menunggu keputusan dari Pemerintah.

"Sebetulnya sempat ada isu kalau akan dilakukan pemberhentian subsidi elpiji 3 kg, tetapi saat ini yang hangat dibicarakan adalah distribusi elpiji 3 kg secara tertutup. Dalam hal ini kami hanya menunggu keputusan dari pusat," katanya.

Pewarta :
Editor: hernawan
COPYRIGHT © ANTARA 2025