![Logo Header Antaranews Jateng](https://jateng.antaranews.co/img/logo-antarajateng.jpg)
Stok Tebu di PG Sragi Pekalongan Tinggal 3.000 Ton
Jumat, 22 Mei 2015 16:10 WIB
![Image Print](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2015/05/20150522161048lori.jpg)
Ia yang didampingi Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum, Eka Kristiana Hariyanti mengatakan panen tebu pada 2015 relatif turun dibanding pada masa panen sebelumnya.
"Saat ini para petani kurang semangat dalam menanam tebu karena disebabkan anjloknya harga tebu di pasaran serta kualitas tebu yang kurang bagus," katanya.
Menurut dia, merosotnya harga gula di pasaran yang disebabkan oleh gempuran gula impor yang berlebihan membuat para petani enggan menanam tanaman tebu.
Selain harga gula turun di pasaran, kata dia, panen tebu juga mengalami hal yang sama karena intensitas hujan yang mempengaruhi kualitas tebu.
"Petani kemungkinan tidak menikmati hasil panen sehingga mereka enggan menanam tebu," katanya.
Petani tebu, Harris mengatakan anjloknya harga tebu sangat berpengaruh terhadap para petani karena mereka tidak bisa menikmati hasil panen.
"Biaya tanam tebu, biasanya para petani pinjam uang dari bank sehingga anjloknya harga tebu akan menyulitkan mereka mengambalikan pinjamannya. Oleh karena itu, kami berhatap pada pemerintah bisa mengendalikan harga gula," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025