Logo Header Antaranews Jateng

Temanggung Kehabisan Dana Penanganan Bencana

Kamis, 12 November 2015 15:46 WIB
Image Print
Kendaraan melintas di salah satu titik longsor jalur alternatif Temanggung-Semarang Desa Kalimanggis, Kaloran, Temanggung, Jateng, Jumat (24/4/15). Jalur yang berada di perbukitan tersebut merupakan daerah rawan longsor, terdapat belasan titik rawan
"Anggaran penanganan bencana sudah habis. Kalau ada bencana pada akhir tahun ini, penanganannya hanya mengandalkan dana tidak terduga yang dikelola bupati," kata Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Kabupaten Temanggung, Edy Murjanto di Temanggung, Kamis.

Selain itu, pihaknya juga berharap bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi jika terjadi bencana skala besar.

Ia mengatakan untuk penanganan pascabencana, berupa pembangunan fisik di tahap rehabilitasi dan rekonstruksi bakal dilakukan tahun depan dengan menggunakan dana bencana yang dialokasikan dari APBD tahun 2016.

Ia menyebutkan, pada APBD Temanggung 2015 sudah dianggarkan dana penanganan bencana sebesar Rp900 juta dari pos dana siap pakai (DSP). Namun, dana tersebut sudah habis digunakan untuk pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial di awal tahun anggaran.

Selain anggaran DSP Rp900 juta, katanya BPBD Temanggung juga menerima bantuan dana untuk penanganan bencana krisis air bersih dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 500 juta melalui pos DSP.

Menurut dia nggaran tersebut sudah habis digunakan untuk pipanisasi di Desa Kemloko dan Purwosari di Kecamatan Kranggan Rp280 juta, pengadaan tandon air sebesar Rp70 juta serta untuk keperluan droping air bersih dan membiayai piket di posko bencana.

"Dana untuk penanganan kekeringan juga kurang. Kami sempat minta bantuan droping air bersih dari pihak swasta dalam jumlah cukup besar," katanya.

Menurut dia kebutuhan dana penanganan bencana cukup besar karena potensi bencana tinggi sehingga membuat BPBD Temanggung meminta tambahan alokasi anggaran. Pada 2016 BPBD bakal menerima dana bencana sebesar Rp2 miliar.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024