Logo Header Antaranews Jateng

600 Warga Grumbul Banyumas Terisolasi Longsoran

Senin, 20 Juni 2016 14:29 WIB
Image Print
Tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Suwinong, Penungkulan, Gebang, Purworejo, Jawa Tengah Sabtu (6/2). Tanah longsor yang terjadi akibat hujan deras sepanjang hari Jumat (5/2) menyebabkan tiga rumah hancur dan sediki
Banyumas, Antara Jateng - Sekitar 600 warga Desa Watuagung, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan terisolasi material longsoran yang masih menutup jalan utama desa itu sejak bencana longsor yang terjadi pada Sabtu (18/6) malam.

"Mereka bermukim Grumbul Kedung Eyang, Grumbul Karang Jambe, dan Grumbul Plandi. Hingga saat ini, penyaluran bantuan belum bisa berjalan maksimal karena akses jalanya tertutup meterial longsoran," kata Kepala Desa Watuagung Sugito di Tambak, Banyumas, Senin.

Selain itu, kata dia, kincir air pembangkit listrik di tiga grumbul tersebut hanyut terbawa banjir bandang sehingga suasana pada malam hari menjadi gelap gulita.

Menurut dia, warga setempat masih terkonsentrasi untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat banjir dan longsor.

"Berdasarkan data yang kami terima, ada 18 rumah rusak berat dan beberapa di antaranya roboh," katanya.

Ia mengharapkan akses jalan yang terisolasi dapat segera dibuka kembali sehingga warga bisa kembali beraktivitas secara normal.

Dalam kesempatan terpisah, Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Heriana Ady Chandra mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Relawan Mahameru terkait penanganan terhadap material longsor yang mengisolasi Desa Watuagung.

Menurut dia, relawan yang terlibat dalam penanganan bencana di Kecamatan Tambak pada Minggu (19/6) sore telah berupaya membuka akses jalan menuju Desa Watuagung meskipun harus memutar.

"Akses jalan itu bisa dilalui sepeda motor hingga titik terdekat dengan pemukiman warga. Terhadap material longsoran yang menutup jalan memang harus ditangani menggunakan alat berat," katanya.

Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024