Lapangan Penumpukan Baru Disiapkan untuk Peningkatan Okupansi
Sabtu, 2 Juli 2016 05:24 WIB
Menurut Manajer Operasional TPKS Edi Sulaksono, setiap jelang Lebaran akan ada peningkatan okupansi atau "yard occupancy ratio" (YOR) yaitu rasio kapasitas lapangan. Peningkatan tersebut bisa menjadi 85 persen dari YOR normal di kisaran 40-50 persen.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya sudah menyiapkan lima lapangan penumpukan dengan satu lapangan penumpukan baru yang belum lama dibangun.
Selain itu, 11 unit A-RTG yang merupakan alat berat baru milik TPKS akan mulai dioperasikan untuk menghadapi peningkatan volume bongkar muat pada jelang Lebaran kali ini.
"Momentum tingginya volume bongkar muat ini akan kami gunakan untuk uji coba alat berat yang baru selesai dirakit," katanya.
Meski demikian, sejauh ini para pemilik barang sudah mempercepat proses pengiriman maupun pengambilan barang di TPKS. Langkah tersebut dipercepat karena pada Lebaran mendatang akan terjadi pembatasan aktivitas baik di TPKS maupun jalan raya.
"Sesuai dengan peraturan Pemerintah mulai H-5 angkutan barang selain pengangkut sembako dan BBM tidak diperbolehkan beroperasi. Jadi agar tidak tersendat, pengambilan maupun pengiriman dipercepat," katanya.
Pihaknya memastikan pada akhir minggu ini akan terjadi peningkatan volume bongkar muat. Meski demikian pihaknya belum dapat memprediksi berapa besar kenaikan tersebut.
"Kami berupaya untuk memastikan proses bongkar muat berjalan dengan lancar, dengan demikian peningkatan okupansi yang terjadi di lapangan penumpukan TPKS tidak terlalu signifikan," katanya.
Di sisi lain, lapangan penumpukan baru tidak hanya disiapkan untuk menghadapi peningkatan okupansi saat Lebaran tetapi juga untuk menghadapi peningkatan arus keluar masuk barang melalui TPKS.
Untuk diketahui, tidak sedikitnya investor yang melirik Jawa Tengah sebagai lokasi stategis untuk investasi akan berdampak pada peningkatan volume barang yang keluar maupun masuk salah satunya melalui TPKS.
"Dengan begitu, lapangan penumpukan baru ini penting untuk mengantisipasi tingginya okupansi peti kemas di lapangan penumpukan yang lain," katanya.
Tingkatkan Kinerja
Pengembangan infrastruktur yang dilakukan oleh TPKS dipastikan mampu meningkatan kinerja bongkar muat.
Tidak hanya membangun lapangan penumpukan baru dan mendatangkan sejumlah alat berat tetapi belum lama ini pihaknya juga baru saja menyelesaikan perpanjangan dermaga sepanjang 105 meter.
Dengan adanya perpanjangan dermaga tersebut, panjang total dermaga untuk kapal sandar mencapai 600 meter.
Jika sebelumnya dermaga hanya mampu digunakan bersandar untuk dua kapal, dengan adanya perpanjangan ini ada tiga kapal yang bisa sandar dalam waktu yang sama. Dengan demikian dipastikan kinerja akan meningkat.
Untuk operasional dermaga setelah dilakukan perpanjangan sendiri sudah dilakukan sejak beberapa bulan yang lalu. Bahkan, pada uji coba pertama kali TPKS sudah kedatangan tiga kapal besar pengangkut barang.
Tiga kapal tersebut adalah MV Everpride dengan panjang atau "lenght over all" (LOA) 182 meter dengan berat 17.887 GT, kapal MV Northern Diamond dengan LOA 231 meter berat 36.007 GT, dan kapal Meratus Sibolga dengan LOA 98 meter berat 3.256 GT.
Sementara itu, dari sisi penambahan alat bukan hanya untuk A-RTG tetapi juga container crane (CC) yang berjumlah dua unit. Dengan penambahan tersebut saat ini total alat berat CC yang dimiliki oleh TPKS menjadi tujuh unit.
Sementara itu, terkait capaian volume bongkar muat baik ekspor maupun impor di TPKS dari awal tahun hingga Mei 2016 saat ini sudah mencapai 265.920 teus.
Angka tersebut naik jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu 262.921 teus. Edi megatakan hal tersebut cukup positif karena hanya dalam waktu lima bulan TPKS berhasil memenuhi 40,39 persen terhadap target volume bongkar muat di tahun 2016.
Dari sisi satuan boks, capaian hingga bulan Mei 2016 mencapai 166.814 boks yang juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat dalam angka 162.861 boks.
Untuk diketahui, target volume bongkar muat barang oleh TPKS pada tahun ini sebanyak 800 ribu teus.
Jemput Bola
Sebelumnya, General Manager TPKS Erry Akbar Panggabean menyatakan Untuk merealisasikan target tersebut, saat ini pihaknya banyak melakukan jemput bola ke sejumlah perusahaan.
"Kami optimistis target ini akan tercapai mengingat akan semakin banyak perusahaan baru yang beroperasi. Saat ini masih banyak yang dalam proses pembangunan, rekrutmen, dan persiapan mesin," katanya.
Pihaknya juga berharap adanya sinergi dengan Pemerintah Daerah untuk memberikan ruang kepada TPKS agar dapat menjelaskan kelengkapan infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Emas kepada para investor.
"Saran kami agar Pemda mengumpulkan 'stakeholder', dan di sini kami diundang untuk dapat memperkenalkan kelengkapan infrastruktur dan sistem teknologinya. Siapapun yang akan menanam modal pasti juga ingin melihat infrastrukturnya," katanya.
Beberapa kelengkapan fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengguna jasa, di antaranya pelayanan secara dalam jaringan, alat berat baru, dan sumber daya manusia yang andal.
Di sisi lain pihaknya berharap Pelabuhan Tanjung Emas yang dimiliki oleh Jateng menjadi ikon daerah. Dengan demikian, aktivitas usaha yang berjalan di dalamnya dapat diketahui oleh banyak pihak.
"Dengan pengembangan infrastruktur dan tambahan alat berat, TPKS saat ini siap menjadi salah satu infrastruktur unggulan di Jawa Tengah," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024