Logo Header Antaranews Jateng

Honda Tanggapi Dingin Rencana Penurunan Tarif PPnBM Sedan

Minggu, 21 Agustus 2016 15:23 WIB
Image Print
Honda Clarity Fuel Cell (ANTARA News/Try Reza Essra)
Tangerang, Antara Jateng - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih gencar mewacanakan rencana penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dikenakan terhadap sedan agar sekurang-kurangnya bisa setara dengan mobil jenis non-sedan yang diyakini dapat mendorong volume segmen tersebut sekaligus jadi bekal ekspor.

Hal itu cenderung ditanggapi dingin oleh agen tunggal pemegang merek mobil Honda di Indonesia, PT Honda Prospect Motor, yang menganggap hal itu bukan sesuatu yang istimewa.

"Ya... biasa-biasa saja lah. Kalau ada ya syukur, kalau tidak ada ya sudah karena (Honda) produknya juga sudah banyak. Kami tidak mengandalkan sedan saja dan sedan pun bukan merupakan barang mewah apa lagi, jadi ya terserah saja diturunkan ataupun tidak, tidak perlu harus jadi hal istimewa," kata Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM, Jonfis Fandy, kepada ANTARA News saat ditemui di sela pameran Gaikindo, ICE BSD City, Tangerang, 11-21 Agustus 2016.

Jonfis mengakui bahwa penurunan tarif PPnBM terhadap sedan adalah sesuatu yang baik, namun jika dengan hal itu mengharapkan pasar sedan bisa meledak seperti LCGC atau Low MPV sulit karena membutuhkan waktu yang panjang dan upaya keras untuk mengedukasi pasar lagi.

"Karena pada dasarnya pasar kita bukan pasar sedan, tapi ke depan tentunya bisa jika ada effort yang banyak." katanya.

"Karena barpun tarif PPnBM sama pasar Indonesia cenderung pilih Low MPV ketimbang sedan," ujarnya menambahkan.

Saat ini sedan memiliki citra sebagai pilihan esklusif bagi orang-orang yang ingin merasakan sensasi berkendara dengan sasaran bukan mereka yang mencari fungsi mobil sebagai sebuah alat angkut baik itu orang maupun barang.

"Sedan betul-betul mobil yang personal. Dan untuk itu ya pasarnya perlahan bisa naik kalau kita perkenalkan mobil yang menarik, seperti sedan dilengkapi turbo," ujarnya.

Dalam kesempatan lain Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawiryawan menyatakan pemerintah siap saja menurunkan tarif PPnBM sedan dengan catatan ada raupan berupa arus investasi yang makin deras dan lapangan tenaga kerja yang meluas.

"Makanya kami minta Gaikindo hitung seberapa besar investasi yang masuk dan lapangan kerja yang tercipta dengan penurunan tarif PPnBM untuk sedan itu," kata Putu.

Dalam satu dasawarsa terakhir penjualan segmen sedan cenderung fluktuatif dari segi volume namun secara berkelanjutan menyusut dari segi kontribusi terhadap total pasar otomotif domestik, dari 5 persen pada tahun 2006 menjadi tersisa 2 persen saja pada tahun 2015. Dalam kurun waktu tersebut, pangsa pasar sedan tertinggi pada 2007 dan 2008 dengan 6 persen.

Sepanjang Januari-Juli 2016, baru 8.475 unit sedan saja yang terjual atau menyusut menjadi 1 persen dari total pasar otomotif. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angka itu juga turun sebesar 29 persen.

Honda bermain di empat subsegmen sedan yakni Honda City di subsegmen mini sedan, Honda Civic (small sedan), Honda Accord (medium sedan) dan CR-Z (sports sedan).

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024