Pemerintah Turki Resmi Minta AS Tangkap Fethullah Gulen
Rabu, 14 September 2016 06:23 WIB
Turki menuding beberapa anggota gerakan keagamaan Gulen melakukan pemberontakan gagal dua bulan lalu saat tentara pembangkang menyita sejumlah tank dan pesawat tempur, membombardir parlemen, dan menguasai jembatan dalam upaya mengambil alih kekuasaan.
Presiden Turki Tayyip Erdogan membicarakan soal itu dengan Presiden AS Barack Obama di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Negara Kelompok 20 di China awal bulan ini.
Pejabat tinggi pemerintahan AS menyatakan bahwa saat itu, Obama memberikan penjelasan kepada Erdogan bahwa keputusan itu bisa menjadi keputusan hukum, bukan politis.
NTV melaporkan bahwa Kementerian Kehakiman Turki memerintahkan penangkapan Gulen karena dia memerintah dan memimpin upaya pemberontakan.
Gulen, yang tinggal di pengasingannya di negara bagian Pennsylvania, AS, sejak 1999 menampik tuduhan terlibat dalam upaya kudeta itu.
Erdogan menyatakan Washington tidak punya alasan untuk melindungi Gulen, mantan sekutu Erdogan yang menurut sejumlah pejabat Turki membangun jaringan pengikut selama beberapa dasawarsa di tubuh pasukan angkatan darat dan kantor pelayanan umum untuk mengambilalih Turki.
Setiap upaya penangkapan Gulen bisa menjadi langkah pertama menuju ekstradisi, namun para pengacara mengatakan bahwa proses itu membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Bahkan, ketika disetujui hakim, permintaan ekstradisi masih harus diajukan kepada Kementerian Luar Negeri AS, yang bisa mempertimbangkan unsur di luar hukum, seperti, alasan kemanusiaan.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024