Logo Header Antaranews Jateng

Balai Arkeologi Jadikan Situs Liangan sebagai Rumah Peradaban

Kamis, 3 November 2016 15:16 WIB
Image Print
Sejumlah pekerja membersihkan bangunan kuno berupa pagar batu di situs Liaangan, Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Senin (18/6). Balai Arkeologi Yogyakarta kembali melakukan ekskavasi di areal situs perkampungan zaman Mataram Kuno abad ke-10
Temanggung, Antara Jateng - Balai Arkeologi Yogyakarta menyosialisasikan Situs Liangan di Desa Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, sebagai rumah peradaban untuk menanamkan nilai-nilai sejarah dengan sasaran pelajar, guru, dan tokoh masyarakat.

Kepala Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta Siswanto di Temanggung, Kamis, mengatakan sosialisasi diperlukan agar hasil-hasil penelitian yang dilakukan Balar selama ini diketahui masyarakat luas terutama pelajar dan tokoh masyarakat di sekitar tempat penelitian dilakukan.

Ia berharap melalui sosialisasi ini masyarakat menjadi paham terhadap benda budaya atau situs yang diteliti kemudian mereka mencintainya. Setelah mencintai, masyarakat akan menjaganya dan menyebarkan informasi pada yang lain.

"Di sini tugas pemerintah hanya memfasilitasi, masyarakat yang bergerak menjaga situs dan membuat berbagai kegiatan budaya untuk pelestarian situs," katanya.

Menurut dia, sosialisasi pada pelajar dan guru agar mereka mempunyai gambaran dan pemahaman tentang masa silam nenek moyangnya, selain itu mengembangkan pendidikan dan muatan lokal terkait pengetahun arkeologi dan budaya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Didik Nuryanto, mengatakan sangat mendukung ditetapkannya Situs Liangan sebagai rumah peradaban. Pihaknya akan ikut menggali nilai-nilai budaya masyarakat pada Situs Liangan dan kemudian menyosialisasikan pada masyarakat.

"Kami akan tetap membantu pendanaan untuk ekskavasi dan penyelenggaraan event dengan dasar hasil-hasil penelitian dari balar," katanya.

Tokoh Pendidik Temanggung Endro Martono menyampaikan penelitian menunjukkan peradaban di Temanggung telah ada sekitar abad VIII. Jadi pada Mataram Hindu di lereng Gunung Sindoro telah dihuni manusia hingga kemudian kerajaan Mataram boyongan ke Jawa Timur.

"Situs Liangan menguatkan bahwa kehidupan telah ada, sejumlah permukiman kuno seperti Titang, Pikatan, Temusen, Hajihuma, Trihaji, Wanutengah dan Hunut," katanya.

Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025