Logo Header Antaranews Jateng

DeAr Berkeinginan Indonesia Tuan Rumah Kesehatan Tradisional

Jumat, 25 Agustus 2017 17:53 WIB
Image Print
DeAr foto bersama dengan peserta Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Tradisional di Tegal, Jumat (25/8). (Foto: ANTARAJATENG.COM/dok. pribadi)
Jangan sampai Indonesia hanya menjadi objek produk impor, ....
Tegal, ANTARA JATENG - Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Dewi Aryani, M.Si. yang akrab dipanggil DeAr berkeinginan Indonesia menjadi tuan rumah kesehatan tradisional karena di negara ini banyak kekayaan hayati tanaman obat dan warisan hidup.

   "Jangan sampai Indonesia hanya menjadi objek produk impor, baik ramuan maupun cara atau metode kesehatan tradisional yang masuk ke Tanah Air, terlebih pasca-AFTA perdagangan bebas Asia Tenggara," kata pada acara Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Tradisional di Tegal, Jumat.

   Politikus PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng IX ini mengatakan bahwa sosialisasi pelayanan kesehatan tradisional merupakan komitmen pemerintah dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2017.

   Pada PP Nomor 103/ 2017 itu, kata dia, pada intinya disebutkan pengobatan tradisional dengan pengobatan moderen harus kembali disinergikan untuk membangun manusia Indonesia sehat sesuai agenda Nawacita ke-5 Jokowi-JK.

   Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional termasuk salah satu dari 17 jenis upaya kesehatan yang harus terselenggara secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

   Selain itu, kata DeAr, banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pelayanan kesehatan tradisional, antara lain terkait regulas, ketersediaan tenaga, dan kompetensi, serta ketersediaan bahan atau ramuan obat tradisional.

   "Oleh karena itu, kita membutuhkan tekad dan upaya yang keras serta koordinasi yang baik oleh semua unsur, bahkan hingga pada kader PKK di tingkat perdesaan," kata DeAr.

   Ia meminta kegiatan sosialisasi pelayanan kesehatan harus sering dan rutin dilakukan pada seluruh target wilayah yang memiliki potensi kesehatan tradisional.

   "Akan tetapi, tentunya hal itu perlu kemitraan dengan masyarakat , dunia usaha, dan pemerintah. Semuan elemen bergerak untuk menyosialisasikan program itu," katanya.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025