Puluhan Mekanik Binaan Pertamina Diikutkan BPJS Kesehatan
Rabu, 30 Agustus 2017 17:45 WIB
"Setidaknya ada 80 mekanik di bengkel binaan kami yang diikutkan kepesertaan BPJS Kesehatan, beserta keluarganya," kata Sales Region Manager IV Pertamina Lubricant Christina CH Simorangkir di Semarang, Rabu.
Hal itu diungkapkannya di sela Training Mechanic Pertamina dan Program BPJS Kesehatan yang digelar Pertamina Lubricant Sales Region IV, sekaligus penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak.
Ia menjelaskan perlindungan kesehatan mekanik di bengkel binaan Pertamina melalui BPJS Kesehatan itu sebenarnya program nasional yang sebelumnya sudah berlangsung di area Jawa Timur dan Bali, serta DKI Jakarta.
"Ini even yang ketiga, setelah Jatim-Bali dan Jakarta. Ya, sebagai apresiasi kami terhadap mekanik-mekanik di bengkel binaan Pertamina yang selama ini menunjukkan loyalitasnya, baik bengkel mobil maupun motor," katanya.
Pertamina Lubricant, kata dia, memiliki dua model bengkel binaan, yakni Olimart yang berjumlah sekitar 20 unit dan Enduro yang berjumlah 120-130 unit yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di setiap bengkel Olimart setidaknya ada lima mekanik sehingga totalnya ada 100 orang mekanik, lanjut dia, sementara di bengkel Enduro setidaknya ada 300-400 mekanik yang semuanya akan diikutkan BPJS Kesehatan.
"Pertama ini, baru bengkel di wilayah Pantura Jateng. Untuk Jateng bagian selatan masih dilakukan pendataan. Namun, beberapa `owner` bengkel ada yang sudah mengikutkan mekaniknya BPJS Kesehatan juga," katanya.
Untuk biaya iuran BPJS Kesehatan bagi mekanik di bengkel binaannya tersebut, kata Christina, Pertamina Lubcricant akan menanggungnya selama satu tahun pertama, dan akan diperpanjang di tahun berikutnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang dr Bimantoro R mengapresiasi kepedulian Pertamina Lubricant terhadap mekanik-mekanik di bengkel binaannya untuk diikutkan program perlindungan kesehatan.
"Manfaat yang dipilih adalah kelas II dengan besaran iuran Rp51 ribu/orang. Ya, ini merupakan bagian dari kontribusi negara yang diikuti institusinya, yakni Pertamina terhadap mekanik binaannya," katanya.
Di Semarang, kata dia, setidaknya sudah ada 1,6 juta orang yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, atau 76 persennya dari total penduduk Kota Atlas dengan kelompok terbesar pekerja penerima upah (PPU).
"Kelompok paling besar pertama adalah PPU pemerintah, kemudian swasta. Setelah itu, penerima bantuan iuran (PBI) yang jumlahnya sekitar 283 ribu orang. Harapan kami jumlah peserta terus bertambah," pungkas Bimantoro.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024