Logo Header Antaranews Jateng

Pertamina: Pasar Pelumas Industri Jateng Cenderung Meningkat

Rabu, 27 September 2017 06:33 WIB
Image Print
Pertamina (istimewa)
Semarang, ANTARA JATENG - Perseroan Terbatas Pertamina Lubricant melalui Sales Region IV Semarang menyebutkan pasar pelumas industri, khususnya di Jawa Tengah cenderung meningkat seiring dengan tumbuhnya industri-industri baru.

"Pasar pelumas terbagi dua, yakni automotif dan industri," kata Sales Region Manager IV PT Pertamina Lubricant Christina C.H. Simorangkir di sela kegiatan donor darah Pertamina Lubricant di Semarang, Selasa.

Kegiatan donor darah yang berlangsung di Kantor PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) IV Pertamina Lubricant.

Kondisi saat ini, kata dia, perbandingan pasar keduanya memang masih dikuasai automotif dengan persentase 60:40 antara automotif dan industri, tetapi sebenarnya sudah terjadi peningkatan di industri.

"Sekitar 2 hingga 3 tahun lalu, porsi pasar pelumas industri masih di angka 30 persen, sekarang sudah 40 persen. Memang ada pergeseran. Target kami, untuk yang sektor industri naik sekitar 10 persen," katanya.

Bukan tidak mungkin, kata dia, porsi pasar pelumas dengan automotif akan berbanding 50:50 nantinya karena pertumbuhan industri yang cenderung dinamis dengan makin banyak industri baru yang muncul.

"Ya, indikatornya `kan banyak, salah satunya dengan kemudahan akses. Sekarang `kan tol sudah terbangun dari Semarang-Salatiga. Ini mendukung industri di Jateng untuk terus tumbuh," katanya.

Biasanya, kata dia, industri membutuhkan pelumas untuk berbagai peralatannya, seperti hidrolis dan alat-alat berat dan pemasarannya memang berbeda karena langsung antara Pertamina dengan kalangan industri.

Sampai sekarang ini, dia mengatakan sudah banyak industri dari berbagai jenis usah yang menjadi pelanggan pelumas Pertamina, seperti industri tekstil, pabrik gula, dan berbagai macam industri yang lainnya.

"Banyak pabrik baru bermunculan, seperti di Salatiga, Tegal, Pekalongan, dan kawasan Pantura. Makanya, memang bisa bergeser porsinya meski secara permintaan keduanya memang terus bertumbuh," katanya.

Untuk kebutuhan pelumas automotif, diakui Christina, memang terus mengalami penaikan karena kebutuhan masyarakat kian meningkat dengan makin banyaknya mobil baru yang bermunculan setiap tahun.

"Kami catat ada kenaikan 5 s.d. 10 persen permintaan pelumas Pertamina, baik untuk automotif maupun industri. Kalau untuk automotif, pelumas yang kami pasarkan sudah ada dengan ratusan merek," katanya.

Produk favorit, kata dia, masih di Fastron untuk roda empat dan Enduro untuk roda dua yang terus dikembangkan mengikuti kebutuhan masyarakat dengan makin majunya teknologi di bidang automotif.

"Sepeda motor `kan bermacam-macam, sekarang ada `matic`, motor bebek, dan sebagainya. Tingkat kekentalan pelumas yang dibutuhkan makin bervariasi. Di situlah kami kembangkan terus inovasi," katanya.




Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024