Logo Header Antaranews Jateng

Pabrikan Diminta Serap Semua Tembakau Petani Temanggung

Kamis, 12 Oktober 2017 07:07 WIB
Image Print
Sejumlah pekerja beraktivitas di sebuah gudang tembakau di Temanggung. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Heru Suyitno)
Temanggung, ANTARA JATENG - Pabrikan harus menyerap semua panenan tembakau petani Temanggung tahun ini, kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung, Matoha.

Matoha di Temanggung, Rabu, mengatakan saat ini masih sekitar 30 persen tembakau belum dipetik, namun hujan sudah tiba.

Ia menuturkan di akhir masa ini para petani cemas dan khawatir hasil panennya tidak dibeli pabrikan.

"Kami minta pabrikan seperti PT Djarum, PT Gudang Garam dan pabrikan lainnya membeli semua hasil panen petani," katanya.

Ia mengatakan tembakau yang belum terserap sekitar 35 persen. Adapun tembakau yang masih di ladang yang belum dipanen sekitar 30 persen, bahkan di lereng Gunung Sumbing bagian selatan, seperti di wilayah Tembarak dan Selopampang masih 50 persen yang belum dipanen.

"Di wilayah Tembarak dan Selopampang, panennya terlambat dibanding wilayah lain. Kami berharap pabrikan membeli semua tembakau petani, baik yang belum dipanen atau yang sudah dipanen," katanya.

Matoha mendesak pabrikan untuk membeli semua hasil panen tembakau petani, bukan tanpa alasan, karena panen tembakau tahun lalu kurang menggembirakan dan petani masih banyak yang terlilit utang.

"Jika hasil panen tahun ini terbeli semua, setidaknya para petani bisa menutup utang tersebut. Sekaligus untuk persiapan musim tanam tahun depan," katanya.

Petani warga Bulu, Temanggung, Nyoto Naruh, mengatakan berdasarkan informasi PT Gudang Garam hari ini melakukan pembelian terakhir untuk tembakau kualitas bagus.

"Kalau benar informasi tersebut maka akan merugikan petani, karena masih banyak tembakau yang belum terjual," katanya.

Ia menuturkan di ladangnya saat ini masih sekitar 30 persen yang belum dipanen.

"Kami ragu mau memanennya atau tidak karena hampir setiap hari sekarang hujan dan kalau dipanen harganya pun belum tentu bisa menutup ongkos produksi," katanya.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024