Pemkab Kudus Bentuk Brigade Alat Mesin Pertanian
Kamis, 12 Oktober 2017 19:56 WIB
"Keberadaan brigade alsintan tersebut juga sebagai salah satu solusi atas sulitnya mendapatkan tenaga kerja pada masa tanam maupun panen," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistiyanto di Kudus, Kamis.
Selain itu, lanjut dia, keberadaan alsintan tersebut juga untuk menekan biaya produksi tanam maupun panen.
Ia mengatakan, bahwa mesin-mesin pertanian yang tersedia berasal dari Pemerintah Pusat dan disimpan di dua gudang milik dinas, di antaranya, di gudang BPP Kecamatan Undaan dan gudang Loram Kulon.
Mesin yang tersedia, yakni mulai dari traktor hingga Combine Harvester yang semuanya baru, di antaranya, tersedia hand sprayer 103 unit, hand tractor 18 unit, pompa air ukuran 3 inch delapan unit, pompa air ukuran 4 inch 10 unit, rice transplanter tiga unit, cultivator dua unit, power trasher multiguna sembilan unit, corn sheller sembilan unit, combine harvester sedang empat unit, dan combine harvester mini tiga unit.
"Semua peralatan tersebut, bisa dipergunakan oleh petani dengan meminjam melalui kelompok tani," ujarnya.
Kasi Sarana dan Prasarana Bidang Tanaman Pangan Perkebunan Ratih Rustyorini menjelaskan, bahwa petani yang meminjam mesin pertanian dari brigade alsintan ini sudah banyak.
Ia mencatat, sudah ada 22 antrean sejak awal Agustus 2017.
Keberadaan alat mesin pertanian, kata dia, memang sangat membantu petani dalam meningkatkan produksinya, sehingga petani di Kudus mulai menerapkan mekanisasi pertanian.
Banyaknya petani yang berminat, kata dia, alat yang tersedia sekarang masih belum memadai, sehingga Dinas Pertanian mencoba mengajukan permohonan peminjaman alsintan ke Provinsi Jateng.
Rencananya, lanjut dia, pada akhir 2017 mendapat tambahan alsintan dari Pemerintah Pusat, berupa traktor roda dua sebanyak tujuh unit, pompa air diameter 2 inch sebanyak enam unit, pompa air ukuran 3 inch enam unit, pompa air ukuran 4 inch empat unit, transplanter indojarwo tiga unit, transplanter yanmar tiga unit dan handsprayer 21 unit.
Sebanyak 18 traktor roda dua yang tersedia, kata dia, dipinjam oleh petani untuk pengolahan lahan pertanian pada musim tanam pertama.
Beberapa waktu lalu, kata dia, Pemerintah Provinsi membantu delapan unit traktor untuk kelompok tani di Desa Wates dan Desa Kutuk sebanyak tiga unit.
"Rencananya, kelompok tani di Desa Berugenjang juga mendapatkan bantuan serupa satu unit," ujarnya.
Berdasarkan data buku peminjaman, katanya, paling banyak peminjam alsintan berasal dari kelompok tani di Kecamatan Undaan, Jati dan Mejobo.
Pembentukan brigade alsintan tersebut, berawal dari bantuan mesin-mesin pertanian kepada kelompok tani tidak dimanfaatkan secara maksimal, bahkan banyak yang cepat rusak.
Selain itu, akses petani meminjam peralatan tersebut juga terbatas, sehingga digagas pembentukan brigade alsintan yang ditangani langsung oleh dinas pertanian setempat yang diharapkan perawatan lebih intensif serta pengaturan peminjaman juga lebih teratur.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025