Budi Prayitno Dilantik sebagai Ketua DPRD Kota Magelang
Senin, 23 Oktober 2017 17:13 WIB
Pelantikan Budi Prayitno yang juga kader PDI Perjuangan di lembaga legislatif setempat itu berlangsung dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Magelang di Magelang.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, para pejabat organisasi perangkat daerah setempat, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Magelang.
Sejak Endi Darmawan meninggal dunia pada 17 Juli 2017, kursi ketua dewan setempat kosong. Masa jabatan Endi selama 2014-2019. Penggantinya, Budi Prayitno, akan meneruskan masa jabatan itu hingga 2019.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan selama ini kerja sama antara legislatif dan eksekutif telah terjalin dengan baik.
Kerja sama tersebut, katanya, harus dilanjutkan pada masa mendatang guna kepentingan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kota itu.
"Dengan pergantian ini, kerja sama kemitraan yang sudah terjalin dengan baik bisa terjaga dan semakin baik lagi," ujarnya.
Ia mengatakan hingga saat ini masih banyak "pekerjaan rumah" yang harus dilakukan Pemkot Magelang, terlebih menjelang "tahun politik" pada 2018.
"Banyak PR yang masih harus dikerjakan, terutama menyangkut kesejahteraan masyarakat, juga untuk mendukung terwujudnya visi misi Kota Magelang sebagai kota yang modern, cerdas, dan religius," katanya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Sigit juga menyampaikan terima kasih kepada dewan setempat karena telah menyetujui anggaran untuk penanaman pohon bunga tabebuya di berbagai tempat di Kota Magelang.
Program penanaman pohon itu, ujarnya, guna memperkuat wajah Kota Magelang sebagai "Kota Sejuta Bunga". Program pembangunan "Kota Sejuta Bunga" telah dilakukan pemkot setempat sejak kepemimpinan Sigit Widyonindito pada periode pertama.
Ia menyebut eksekutif dan legislatif kota setempat memiliki persepsi yang sama untuk memajukan daerah itu.
Ia juga mengajak masyarakat setempat untuk meningkatkan partisipasi dalam membangun kemajuan Kota Magelang.
"Jangan sampai kita hanya mengagumi keindahan bunga tabebuya saja tanpa berbuat apa-apa. Minimal tanam di lingkungan masing-masing," katanya. (hms)
Pewarta : Hari
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024