Wabup Batang: Waspadai Pergeseran Nilai Budaya Lokal
Selasa, 28 November 2017 15:49 WIB
Ini menjadi ancaman serius untuk kelestarian adat dan budaya di daerah kita serta dapat memicu konflik hubungan antarmasyarakatBatang, ANTARA JATENG - Wakil Bupati Batang, Jawa Tengah, Suyono, mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap pergeseran nilai budaya lokal karena pengaruh masuknya nilai-nilai budaya modern.
"Ini menjadi ancaman serius untuk kelestarian adat dan budaya di daerah kita serta dapat memicu konflik hubungan antarmasyarakat," katanya pada dialog "Guyub Rukun Mbangun Batang" di Batang, Selasa.
Ia mengatakan dirinya mengapresiasi adanya dialog kebudayaan itu karena dapat dijadikan sebagai momentum membangkitkan atau mengembalikan nilai-nilai pada masyarakat.
Kegiatan dialog itu, kata dia, juga untuk menggali kebudayaan "local wisdom" yang ada pada masyarakat yang kini mulai ditinggalkan karena masuknya nilai modern.
Menurut dia, slogan budaya "guyub rukun" ini akan mampu menjadikan kekuatan bersama dalam membangun Kabupaten Batang ke arah yang lebih baik lagi tanpa adanya konflik di masyarakat.
"Tanggung jawab kita bersama untuk mengawal dan mengimplemtasikan budaya `guyub rukun` dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Ia mengatakan masing-masing daerah dipastikan akan memiliki tradisi, ciri khas, dan budaya yang mampu disuguhkan pada wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.
"Oleh karena, melalui budaya `guyub rukun`, nantinya tradisi dan ciri khas itu diharapkan mampu mendukung dan mensukseskan program `Visit Batang Year 2022`," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Rakhmad Nurul mengatakan kegiatan dialog kebudayaan tersebut merupakan bentuk upaya tambahan dalam mempromosikan daerah dalam menyongsong `Visit Batang Year 2022`dan mewujudkan slogan "guyub rukun" kreatif dan inovatif dalam kegiatan sehari sari.
"Kami berharap melalui dialog kebudayaan itu akan mampu membangkitkan masyarakat bahwa ada tanggung jawab bersama yang kita pikul untuk memajukan Kabupaten Batang," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025