Nelayan Cilacap panen ikan bawal
Senin, 4 Juni 2018 13:47 WIB
"Alhamdulillah menjelang Hari Raya Idul Fitri, nelayan mendapat berkah berupa hasil tangkapan yang melimpah khususnya ikan bawal putih dan bawal hitam," katanya di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Senin.
Menurut dia, nelayan setiap kali melaut mampu membawa hasil tangkapan berupa ikan bawal putih maupun bawal hitam berkisar 20--30 kilogram dengan berbagai ukuran.
Selain itu, kata dia, harga ikan bawal putih maupun bawal hitam saat sekarang cukup tinggi karena rata-rata mengalami kenaikan sekitar 30 ersen.
"Harga bawal putih ukuran 1--2 ons saat sekarang harganya mencapai Rp75.000 per kilogram, 2--3 ons sebesar Rp120.000 per kilogram, 3--4 ons sebesar Rp170.000 per kilogram, 5--7 ons sebesar Rp260.000 per kilogram, dan lebih dari 7 ons sebesar Rp310.000 per kilogram," katanya.
Sementara untuk ikan bawal hitam, kata dia, hanya terdiri atas dua kategori harga, yakni Rp35.000 per kilogram untuk ukuran kecil dan Rp52.000 per kilogram untuk ukuran besar.
Kendati demikian, Tarmuji mengakui jika ada perbedaan waktu kemunculan ikan bawal putih dan bawal hilan.
"Kalau bawal putih munculnya pada malam hari, mulai sekitar pukul 20.00 WIB, sedangkan bawal hitam pada siang hari," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, nelayan yang hendak mencari ikan bawal putih akan berangkat melaut pada petang menjelang malam hari.
Menurut dia, ikan bawal putih maupun bawal hitam itu banyak ditemukan di sekitar Teluk Penyu sehingga nelayan tidak perlu jauh melautnya.
"Kami juga tidak terkendala gelombang tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir karena daerah tangkapan bawal putih maupun bawal hitam cukup dekat dengan daratan Cilacap," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan saat sekarang wilayah perairan selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta telah memasuki musim angin timuran sehingga berpotensi terjadi gelombang tinggi.
Ia memrakirakan puncak musim angin timuran akan berlangsung pada bulan Agustus dengan potensi terjadinya gelombang tinggi makin besar.
"Biasanya saat musim angin timuran, banyak ikan yang bermunculan di perairan selatan Jateng, namun nelayan perlu hati karena gelombang tinggi berpeluang terjadi seperti dalam beberapa hari terakhir yang mencapai 2,5 meter di pantai dan 4 meter di Samudra Hindia selatan Jateng," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024