Logo Header Antaranews Jateng

Akhirnya Inggris,Kroasia berkesempatan mengusir kenangan buruk gagal di semifinal PD

Selasa, 10 Juli 2018 07:27 WIB
Image Print
Dokumentasi Gelandang Inggris Dele Alli (kiri dalam) merayakan golnya dengan pemain depan Inggris Harry Kane (kanan dalam) dan rekan setimnya setelah mencetak gol kedua mereka pada pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia 2018 antara Swedia dan Inggris di Samara Arena di Samara (7 Juli 2018). (Fabrice COFFRINI / AFP)
Repino, Rusia (Antaranews Jateng) - Dua negara yang sedang menunggu bertahun-tahun untuk mengusir kenangan buruk kekalahan di semi final Piala Dunia, masing-masing akan saling berhadapan pada pertandingan Rabu di Moskow untuk bisa lolos dari tahap itu.

Inggris terakhir kali berlaga di semi final pada 1990 ketika tim itu kalah dalam drama adu penalti melawan Jerman Barat di Turin, dan delapan tahun kemudian Kroasia yang kala itu sudah menjadi negara tersendiri untuk pertamakali tampil di Piala Dunia kalah dari tuan rumah Prancis yang akhirnya menjadi juara, lapor Reuters.

Ketika beberapa negara yang tersingkir melihat bahwa laju Kroasia yang diperkirakan tidak bisa lolos ke semifinal, adalah suatu sukses besar.

Pada 28 tahun lalu, Inggris disingkirkan Italia, padahal ketika itu Inggris diperkuat beberapa pemain top seperti Gary Lineker dan Paul Gascoigne.

Namun bagaimanapun masing-masing negara itu punya kenangan tersendiri dan memakai itu sebagai motivasi.

Sementara itu para pemain Kroasia saat ini yang dianggap punya generasi yang ajeg, tetap mengagumi pemain generasi 1998 seperti Zvonimir Boban dan Davor Suker.

"Kami tidak merasa ada tekanan lebih terhadap kami sendiri dengan apa yang terjadi pada 1998," kata gelandang Ivan Rakitic.

"Apa yang meraka lakukan cukup mengesankan tapi kami ingin menulis sejarah kami sendiri dan menikmati apa yang sedang kami lakukan adalah sangat positif," tambahnya.

Kekalahan Inggris pada Piala Dunia 1990 sempat menjadi film dokumenter dan menjadi bagian dari kisah negara "52 tahun sakit" sejak kemenangan mereka di Piala Dunia 1966.

Namun pada Senin, bek Ashley Young dengan cepat menampil peristiwa itu secara signifikan.

"Kami sedang konsentrasi dengan apa yang terjadi sekarang, bukan apa yang terjadi pada dulu kala, kami memandang masa depan," tambah Young.

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024