Logo Header Antaranews Jateng

Smicecomm dorong Semarang penuhi syarat MICE

Selasa, 24 Juli 2018 20:51 WIB
Image Print
Event MICE Mart. (Foto: Dok. Asita)
     Semarang (Antaranews Jateng) - Semarang MICE Community (Smicecomm) mendorong Kota Semarang untuk memenuhi syarat sebagai kota meeting, incentive, conference, and exhibition (MICE).

     "Dari kesiapan infrastruktur, sebenarnya Semarang sudah siap untuk kegiatan 'meeting', dan juga konferensi, atau 'conference'," kata Ketua Smicecomm Solichoel Soekaemi di Semarang, Selasa.

     Hal tersebut diungkapkannya usai menjadi pembicara focus group discussion (FGD) bertajuk "Pemetaan dan Target Pasar Kota Semarang Sebagai Destinasi MICE" di Hotel Dafam Semarang.

     Solichoel mengatakan kesiapan infrastruktur tersebut ternyata tidak diimbangi dengan keoptimalan pengelola asli Semarang yang secara khusus mengelolanya sebagai destinasi MICE.

     "Belum juga ada 'venue' yang memadai. Ini yang harusnya didorong agar ada pihak yang secara khusus mengelolanya sehingga bisa menjadi kota penyelenggaraan pameran," katanya.

     Diakuinya, pengelola asal Semarang harus didorong untuk memanfaatkan ketersediaan infrastruktur yang sudah memadai, ditambah dengan pembangunan "venue" untuk pameran-pameran berskala besar.

     Namun, kata dia, nantinya perlu semacam biro khusus gabungan antara pemerintah dan industri untuk mengelolanya agar infrastruktur yang sudah ada tidak vakum karena tidak dipakai maksimal.

     Shafigh Pahlevi Lontoh dari Association of Event Organizer Company (AEOC) membenarkan Semarang sudah memiliki infrastruktur memadai, tetapi masih kurang dalam aspek "exhibition".

     Apalagi, kata dia, Semarang sudah memiliki bandara baru yang semakin representatif dengan skala internasional yang potensial karena letaknya yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa. Artinya, Semarang bisa menjadi jujukan berbagai even berskala besar jika dilakukan penataan dan pengelolaan, ditambah penyediaan "venue" pameran yang representatif.

     "Seperti konser musik berskala internasional hingga pameran atau 'exhibition' nantinya tidak akan melewati saja di Semarang sebagaimana yang sudah-sudah," kata Shafig.

     Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Tri Susanta mengakui perlunya masukan dari para pelaku usaha terkait.
     
"Salah satunya, melalui FGD ini. Kami bisa melakukan pemetaan dan menjaring masukan dari mereka yang terlibat langsung untuk menjadikan Semarang sebagai kota destinasi MICE," katanya.

     Saat ini, Pemerintah Kota Semarang tengah menyiapkan pembangunan Semarang Expo Centre yang diharapkan bisa menjawab persoalan kurangnya "venue" untuk berbagai pameran di Kota Atlas.

Pewarta :
Editor: Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024