Logo Header Antaranews Jateng

Ini cara FEB PTM se-Indonesia tingkatkan kualitas dosen

Kamis, 26 Juli 2018 14:51 WIB
Image Print
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rizal Yaya (kiri) saat memberikan materi dalam Workshop Penulisan Buku Ajar, Kerja Sama Internasional, dan Klinik Inkubasi Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi yang diselenggarakan AFEB PTM di FEB Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kamis (26-7-2018). (Foto: Sumarwoto)
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dari seluruh wilayah Indonesia berupaya meningkatkan kualitas dosen melalui penulisan buku ajar atau diktat, kata Dekan FEB Universitas Muhammadiyah Purwokerto Akhmad Darmawan.

"Buku ajar ini akan dipublikasikan dan di-`launching` saat Munas AFEB (Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Ke-2 di Palu," katanya di Purwokerto, Kamis.

Akhmad Darmawan mengatakan itu di sela kegiatan "Workshop Penulisan Buku Ajar, Kerja Sama Internasional, dan Klinik Inkubasi Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi" yang diselenggarakan AFEB PTM di FEB UMP, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Selain untuk peningkatan penulisan buku ajar, kata dia, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan klinik inkubasi penulisan artikel jurnal internasional bereputasi serta kerja sama internasional.

Dikatakan rangking publikasi PTM sedang digenjot agar meningkat sehingga bisa berkontribusi pada rangking perguruan tinggi nasional di tingkat internasional.

"Di Indonesia mungkin rangkingnya belum bagus, di kisaran rangking ke-62 tingkat internasional, kita masih kalah dari negara-negara yang mungkin dari jumlah perguruan tingginya lebih sedikit. Ini menjadi penyemangat bagi AFEB untuk meningkatkan dosen-dosennya menulis di jurnal bereputasi," katanya.

Khusus untuk FEB UMP, kata dia, pihaknya terus berupaya menggenjot dosen-dosen di fakultas itu untuk memublikasikan karya-karya ilmiah, penelitian, maupun pengabdian masyarakatnya.

Sementara itu, Ketua AFEB PTM Mukhaer Pakkanna mengakui jika tidak semua PTM di seluruh Indonesia telah maju.

"Hanya beberapa PTM yang telah maju karena sudah lama melakukan kerja sama internasional, pertukaran mahasiswa, dan dosen tamu dari luar negeri," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, PTM-PTM yang telah maju berupaya membantu PTM yang masih kategori menengah ke bawah melalui kegiatan "workshop" maupun pelatihan lainnya secara bersama-sama seperti yang dilakukan AFEB PTM di FEB UMP.

Wakil Rektor UMP Bidang Pengembangan dan Kerja Sama Jebul Suroso memberikan apresiasi kepada FEB UMP yang telah masuk kelas nasional dengan mengembangkan sayapnya untuk mengoordinasikan seluruh FEB di level nasional dan mengagendakan kerja sama di tempat itu.

Menurut dia, hal itu penting dilakukan karena dalam akreditasi, semua dosen diminta menjadi bagian dari asosiasi profesi dan keilmuan.

Kegiatan semacam ini jelas produknya itu akan meningkatkan kualitas di perguruan tinggi. 

"Output yang kami harapkan adalah buku yang terkait dengan pembelajaran di bidang ekonomi dan bisnis, hasil penelitian dosen, jurnal, dan tidak menutup kemungkinan nanti beberapa aktivitas lain yang bisa digarap bersama antarsesama FEB di bawah naungan PTM," katanya.    

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024