Rusia cegah Maria anggota Pussy Riot ke luar negeri
Kamis, 9 Agustus 2018 12:17 WIB
Moskow (Antaranews Jateng) - Petugas keamanan Rusia, Rabu, mencegah Maria Alyokhina, anggota kelompok punk Pussy Riot, terbang ke luar negeri untuk tampil pada festival seni ternama.
Dikutip dari AFP, Alyokhina menulis di Facebook-nya bahwa ketika dia akan berangkat dari Moskow untuk melakukan pertunjukan teater di Inggris, "Di bandara orang-orang dari layanan perbatasan FSB mengatakan kepada saya bahwa saya dilarang meninggalkan negara ini. "
Pada pemeriksaan paspor, seorang penjaga perbatasan mengatakan bahwa dokumennya memerlukan pemeriksaan tambahan dan kemudian seorang petugas FSB, dinas keamanan federal Rusia, memberi tahu bahwa ia ada dalam daftar larangan terbang, kata Alyokhina kepada situs Mediazona.
Dia tampaknya dilarang meninggalkan Rusia karena telah gagal melakukan 140 jam pelayanan masyarakat, lapor kantor berita Rusia, mengutip sumber pada badan penegak hukum.
Pada Juli lalu, pengadilan Moskow menjatuhkan denda kepadanya 400.000 rubel (6.200 dolar) karena gagal menjalankan hukuman pelayanan masyarakat akibat dua kali unjuk rasa, melawan petugas keamanan dan pemblokiran layanan pengiriman pesan Telegram.
Tindakan keras itu terjadi setelah anggota Pussy Riot berlari masuk ke lapangan pada pertandingan final Piala Dunia bulan lalu yang mereka sebut sebagai protes politik, yang menyebabkan empat anggotanya dijatuhi hukuman 15 hari. Alyokhina tidak ikut ambil bagian.Dikutip dari AFP, Alyokhina menulis di Facebook-nya bahwa ketika dia akan berangkat dari Moskow untuk melakukan pertunjukan teater di Inggris, "Di bandara orang-orang dari layanan perbatasan FSB mengatakan kepada saya bahwa saya dilarang meninggalkan negara ini. "
Pada pemeriksaan paspor, seorang penjaga perbatasan mengatakan bahwa dokumennya memerlukan pemeriksaan tambahan dan kemudian seorang petugas FSB, dinas keamanan federal Rusia, memberi tahu bahwa ia ada dalam daftar larangan terbang, kata Alyokhina kepada situs Mediazona.
Dia tampaknya dilarang meninggalkan Rusia karena telah gagal melakukan 140 jam pelayanan masyarakat, lapor kantor berita Rusia, mengutip sumber pada badan penegak hukum.
Pada Juli lalu, pengadilan Moskow menjatuhkan denda kepadanya 400.000 rubel (6.200 dolar) karena gagal menjalankan hukuman pelayanan masyarakat akibat dua kali unjuk rasa, melawan petugas keamanan dan pemblokiran layanan pengiriman pesan Telegram.
Pertunjukan Pussy Riot: "Riot Days" disiapkan sebagai pembuka di Fringe di Edinburgh, Inggris, Jumat, dan berlangsung hingga 19 Agustus.
Anggota Pussy Riot yang telah menjalani hukuman penjara itu, sejak saat itu melanjutkan aktivitas politiknya. Terakhir berunjuk rasa di Moskow pekan ini untuk memprotes perlakukan buruk terhadap tahanan. (Editor : Dewinta Lestari).
Pewarta : Antaranews
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024