Rektor Unissula perankan Sultan Agung dengan apik
Minggu, 9 September 2018 09:12 WIB
Drama bertajuk "Drama Tiga Babak Sultan Agung Sang Pejuang" itu berlangsung di Auditorium Unissula Semarang, Sabtu (8/9) malam.
Menceritakan tentang kisah Sultan Agung dan pasukannya yang berperang melawan penjajah Belanda, Prabowo memainkan perannya sebagai tokoh sentral dengan apik.
Ada tiga babak yang dimainkan untuk menceritakan kisah drama yang ditulis oleh Eko Tunas, disutradarai oleh Suhartono atau Mas Ton, pendiri Teater Lingkar Semarang itu.
Babak demi babak berjalan, diselingi dengan penampilan Puja Syarma dan Hadi el Rasheed dengan lantunan shalawat dan tembang Islami yang demikian merdu.
Meski berkisah tentang perjuangan, drama itu tak melulu berkesan serius, melainkan dibumbui pula dengan humor dalam dialog-dialognya yang membuat tawa dari para hadirin terdengar menggema riuh.
"Tujuan diadakannya pementasan drama Sultan Agung ini adalah untuk mengingatkan bahwa kita semua punya tokoh besar yang patut diteladani," kata Prabowo.
Menurut dia, Sultan Agung bukan hanya sebagai pemimpin pemerintahan dan politik, tetapi juga pemimpin agama dan budaya, dengan jiwa nasionalisme yang tinggi.
Selain itu, kata dia, pementasan drama itu juga bisa saling mengakrabkan di antara civitas akademika, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa.
"Semua unsur kan ikut ambil bagian dalam pementasan ini, baik dosen, karyawan, dan mahasiswa. Dengan drama ini, bisa saling mengakrabkan," kata Prabowo.
Dalam kisah drama itu, Kerajaan Mataram yang dipimpin Sultan Agung terus melakukan penyerangan terhadap VOC di Batavia dengan berbagai strategi jitu, salah satunya tumpeng dengan mengepung musuh dari segala penjuru.
Penyerangan pertama gagal karena Belanda mengerahkan lebih dari 3.000 tentara, namun Sultan Agung terus melakukan penyerangan-penyerangan berikutnya.
Akhirnya, VOC melakukan strategi keji dengan meracuni sungai-sungai yang mengakibatkan banyak tentara Mataram yang meninggal karena wabah penyakit.
Kekejian strategi Belanda itu menjadi senjata makan tuan karena wabah penyakit menular itu membuat Jenderal Belanda Jan Peterszoon Coen terserang penyakit hingga tewas.
Tak hanya rektor, jajaran petinggi Unissula pun ambil bagian dalam drama itu, antara lain Wakil Rektor I Bedjo Santoso, Dekan Fakultas Teknik Ir Rahmat Mudiyono, dan Dekan Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Hartono.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024