Jateng kembali gelar Borobudur Travel Mart
Sabtu, 13 Oktober 2018 13:54 WIB
"BTMX merupakan sebuah kegiatan `business to business` dan juga expo (business to customer) yang terbuka untuk masyarakat umum," kata Ketua Borobudur Travel Mart and Expo (BTMX) 2018 Sugeng Sugiantoro di Magelang, Sabtu.
Ia menuturkan kegiatan ini dikenal sebagai event travel berskala internasional terlengkap yang ada di Jawa Tengah.
Sesuai permintaan para sellers untuk BTMX 2018 ini dihadirkan lebih banyak buyers dari dalam negeri yang tersebar di banyak kota di Indonesia.
Para buyer adalah pengusaha biro perjalanan wisata dari Jakarta, Bekasi, Bandung, Cirebon, Majalengka, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Ponorogo, Bali, Lampung, Balikpapan, Manado, Belitung, Medan, dan Padang.
"Kemudian buyer luar negeri berasal dari Singapura, Malaysia, dan Kantor Perwakilan Spanyol di Jakarta," katanya.
Sugeng mengatakan meskipun banyak buyer dari dari dalam negeri, mereka memiliki pangsa pasar luar negeri.
Selain mengikuti `business to business`, katanya para buyer juga akan mengikuti kegiatan post tour dengan mengunjungi sejumlah objek wisata di Kota Semarang dan Kabupaten Magelang.
Ia menyebutkan dalam tiga tahun terakhir jumlah seller maupun buyer mengalami kenaikan terus. Pada 2016, jumlah seller 36 booth dengan 65 delegasi dan buyer 57delegasi. Tahun 2017 junlah seller 80 delegasi dan buyer 63 delegasi.
"Pada tahun ini, kami berhasil menghadirkan 83 buyers dan 83 sellers di BTMX 2018," katanya.
Ia menyebutkan target transaksi pada BTMX 2018 sebanyak Rp7,4 miliar transaksi atau lebih besar dari realiasi transaksi BTMX 2017 sebanyak Rp6,3 miliar.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabudin mengatakan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan di Jawa Tengah, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan BPPD melaksanakan BTMX 2018.
Ia menuturkan pergerakan wisatawan ke Jawa Tengah untuk wisatawan nusantara hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni wisatawan dari provinsi-provinsi tetangga mendominasi.
Ia mengatakan untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jateng cenderung ada pergeseran, kalau 2015 didominasi kunjungan wisman dari Eropa, tetapi pada 2017 justru dari ASEAN dan China yang mendominasi wisman di Jateng.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024